REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdagangan ternak asal Australia kini menghadapi persaingan yang semakin ketat, menyusul serbuan daging kerbau beku dari India yang lebih murah serta daging sapi dari negara lain seperti Spanyol yang telah merambah pasar daging di Jakarta.
Robi Agustiar, yang bekerja di industri ternak Northern Territory dan sekarang berbasis di Jawa, kepada ABC mengatakan daging kerbau tampaknya telah mengambil alih industri bakso setempat. "Jika kita mengamati konsumen daging di Indonesia, mungkin 70 persen mengonsumsi daging dari bakso," katanya.
"Di pasar tradisional, memang masih menggunakan daging sapi Australia karena faktor lemaknya," jelasnya.
"Tapi bakso itu bukannya menggunakan 100 persen daging Australia, sekarang mereka mencampurnya dengan sekitar 80 persen daging kerbau yang lebih murah untuk membuat biji bakso," jelasnya.