Rabu 08 Mar 2017 20:10 WIB

Perbaikan Kebocoran Pipa Transfer BBM Terhambat Hujan

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
BBM
BBM

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pekerjaan teknis untuk memperbaiki kebocoran pipa transfer premium Cilacap Bandung (CB) 1 di Dusun Cikaronjo, Desa Tarisi, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap sudah bisa dimulai sejak Selasa (7/3) malam.

Sebelumnya, upaya perbaikan kebocoran pipa yang dilakukan oleh tim teknik Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) IV ini sempat terkendala hujan lebat yang mengguyur wilayah Desa Tarisi.

Sehingga mengakibatkan terjadinya genangan air dan titik perbaikan kembali tertimbun material tanah yang sebelumnya telah dikeruk. “Namun, mulai malam tadi (7/3), pekerjaan teknis guna mengatasi kebocoran pipa CB 1 sudah bisa dimulai,” kata Officer Communication and Relation Jawa bagian Tengah, Muslim Dharmawan, Rabu (8/3).

Ia mengungkapkan, pekerjaan teknis yang dipimpin langsung oleh Manajer Teknik Pertamina MOR IV, Julius Situmorang ini mengerahkan satu unit  Vacuum Truck kapasitas 6 Kilo Liter (KL) untuk membantu menyedot genangan air.

Rabu pagi ini, pihaknya juga mengerahkan dua unit Vacuum Truck dengan kapasitas 16 KL. Penambahan unit vacuum truck ini untuk mempercepat proses penyedotan genangan air di lokasi perbaikan.

Karena proses pekerjaan baru bisa dilakukan jika genangan air sudah tidak ada. “Kalau  genangan air sudah bisa diatasi maka perbaikan pipa CB 1 yang bocor oleh Tim Teknik Pertamina MOR IV di bersama tim Healty Safety Security Environment (HSSE),” lanjutnya.

Muslim juga menambahkan, lingkup pekerjaan yang dilakukan hari ini akan akan dilakukan penggantian seal pipe clamp, memasang pasak pada lubang kemudaian dilakukan tes kebocoran menggunakan solar.

Sebagai informasi bahwa proses pemompaan solar dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Lomanis. Hanya saja proses ini pemompaan dari TBBM Lomanis hingga lokasi kebocoran ini membutuhkan waktu 20 jam.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement