REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Israel dikabarkan menggunakan desa-desa Palestina sebagai media simulasi untuk melatih pasukannya dalam menghancurkan rumah warga Palestina, serta menghadapi berbagai aksi demonstrasi.
Middle East Monitor, Selasa (7/3), menampilkan sebuah rekaman yang sebelumnya telah disiarkan Channel 2 Israel, yang menunjukkan tentara Israel berlatih menghadapi demonstran, merampok, dan menghancurkan rumah-rumah di desa Palestina.
Menurut laporan itu, latihan ini, telah berlangsung selama sekitar sepekan dengan tujuan agar tentara siap "menghadapi demonstran Palestina saat terjadi penghancuran rumah warga di desa-desa Palestina."
Di wilayah Tepi Barat, telah terjadi peningkatan jumlah pembongkaran rumah warga Palestina. Tercatat, pada paruh pertama tahun 2016, telah terjadi penghancuran rumah warga yang melampaui jumlah tahun 2015.
Menurut laporan PBB, selama tahun 2015, Israel telah membuat lebih dari 1.383 warga Palestina kehilangan tempat tinggal sejak Januari, sebagai akibat dari penghancuran di wilayah-wilayah pendudukan. Sementara, 688 warga Palestina mengungsi.
Sejak awal tahun ini, setidaknya 168 rumah warga Palestina hancur dan 276 orang mengalami penggusuran.
Badan dunia juga mencatat "sebagian besar" dari infrastruktur Palestina hancur atau disita, karena kebijakan Israel membuat hampir tidak mungkin bagi warga Palestina untuk memperoleh izin mendirikan bangunan.
Di tempat terpisah, Menteri Pertahana Israel, Avigdor Lieberman di parlemen Knesset mengatakan, bahwa pasukan penjaga perbatasan Israel tidak menerapkan instruksi militer dengan benar. Maannews (6/3) melaporkan bahwa Lieberman menginstruksikan jika pasukan perbatasan Israel dilempari batu oleh warga Palestina, maka mereka harus memberi tembakan peringatan ke udara, jika mereka tidak berhenti maka pasukan wajib menembak kaki si pelaku.
'Kami menyaksikan di Televisi dua hari lalu, puluhan pemuda Palestina menyerbu pembatas militer. Tidak ada yang tahu apa mereka membawa batu atau bom molotov. Pemandangan ini tidak boleh terulang lagi dan prajurit Israel harus menerapkan instruksi yang telah ditetapkan," katanya.