REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Pemerintah Kota Bengkulu menerbitkan surat edaran bernomor 526/03/D.P2/2017 tentang gerakan menanam cabai bagi aparatur sipil negara di pekarangan rumah masing-masing.
Sekretaris Daerah Bengkulu Marjon di Bengkulu, Rabu (8/3), menyebutkan, gerakan tersebut diharapkan mampu menjadi salah satu cara mengendalikan inflasi bahan pangan, apalagi sekitar dua bulan lagi akan memasuki puasa Ramadhan.
"Cabai harganya fluktuatif dan bisa saja berdampak pada harga pangan lainnya, jika ada tekanan pasar maka harganya bisa saja melonjak. Tetapi dengan memiliki pohon cabai di rumah masing-masing, setidaknya sudah mengurangi biaya rumah tangga untuk komoditas tersebut," kata dia.
Tidak hanya dirumah pegawai negeri di Pemerintahan Kota Bengkulu saja, gerakan ini juga digelar di instansi-instansi dan sekolah. "Dengan ini kebutuhan rumah tangga untuk cabai sudah tercukupi dan anggaran rumah tangga yang seharusnya untuk cabai bisa dialihkan ke kebutuhan lain," kata dia.
Marjon juga mengimbau masyarakat ikut serta gerakan menanam cabai tersebut, yakni dengan memanfaatkan pekarangan rumah. Pembibitan cabai tidak lah susah, hanya dengan menaburkan biji dari cabai yang sudah tua yakni berwarna merah ke media tanam.
"Media tanamnya pun tidak susah juga, hanya mencampur tanah, sekam dan pupuk kompos dengan perbandingan yang sama," katanya.
Selain cabai, masyarakat juga diharapkan menanam kebutuhan bahan pangan lainnya seperti tomat, terong dan beberapa jenis sayuran yang biasa dikonsumsi. "Selain mudah perawatannya dan tidak membutuhkan lahan yang luas, kita juga bisa menjaga kualitas bahan pangan yang akan dikonsumsi keluarga," ujarnya.