REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas tidak mempersoalkan Ustaz Khalid Basalamah memberikan ceramah. Namun, Yaqut meminta Basalamah tidak menjelekkan keyakinan orang lain.
“Ok kita berbeda silakan tidak apa-apa, boleh berceramah sesuka hati tapi jangan jelek-jelekkan apa yang biasa kami lakukan,” ujar Yaqut kepada Republika.co.id, Rabu (8/3).
Hal itu menanggapi pengusiran terhadap Ustadz Basalamah di wilayah Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur oleh GP Ansor dan Banser, Sabtu (4/3). Menurut Yaqut, penolakan GP Ansor terhadap ceramah ustaz Basalamah karena menjelekkan keyakinan orang lain.
Yaqut menuturkan, tidak ada perintah untuk pengurusnya di daerah agar mengusir Ustaz Basalamah. Namun, Yaqut meyakini semua anggota Ansor maupun Banser di seluruh Indonesia akan memiliki pemahaman yang sama. Mereka akan bereaksi jika melihat seseorang menjelekkan amaliah NU yang selama ini dijalankan. Meskipun demikian, penindakan yang dilakukan tetap sesuai prosedur yang ditetapkan.
“Protapnya pasti akan bicara dulu dengan penyelenggara. Kemudian kita bicara dengan aparat keamanan untuk berkoordinasi tetapi ketika aparat keamanan diam saja ketika panitia menyalahi apa yang disepakati ya kita bertindak,” kata Yaqut.
Yaqut menegaskan, pihaknya akan terus menjaga kebinnekaan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Yaqut juga tidak melarang siapapun melakukan dakwah namun dengan cara yang santun.
Baca juga: GP Ansor Jelaskan Kabar Pembubaran Pengajian Ustaz Khalid Basalamah