Kamis 09 Mar 2017 10:17 WIB

Ratusan Warga Sukabumi Lakukan Pemeriksaan Filariasis

Petugas sedang memberikan obat penyakit kaki gajah kepada warga usai pencanangan pengobatan massal penyakit kaki gajah (Filariasis)
Foto: Antara
Petugas sedang memberikan obat penyakit kaki gajah kepada warga usai pencanangan pengobatan massal penyakit kaki gajah (Filariasis)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Ratusan warga di dua rukun tetangga (RT) Kota Sukabumi, Jawa Barat mendapatkan pemeriksaan Filariasi atau penyakit kaki gajah dengan cara survei darah jari (SDJ). "Ada sekitar 300 orang yang kami periksa di Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole dengan rentan usia warga mulai dari tujuh tahun hingga lanjut usia," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Lulis Delawati di Sukabumi, Kamis (9/3).

Menurutnya, pemeriksaan Filariasis ini setelah adanya seorang remaja berusia 13 tahun di kelurahan ini meninggal dunia akibat diduga terjangkit penyakit kaki gajah. Sehingga pihaknya langsung mengambil langkah antisipasi sejak dini.

Selain itu, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan secara masal ini juga mencegah penyebaran penyakit serupa kepada warga lainnya. Bahkan untuk mempermudah dalam melakukan tes SDJ ini pihak dinkes yang dibantu apara Polres Sukabumi Kota mendatangi warga secara door to door.

Dia mengatakan dipilihnya dua RT di kelurahan tersebut karena merupakan daerah suspek. Diduga 300 orang yang diperiksa ini dikhawatirkan ikut tertular penyakit kaki gajah yang jika tidak tertangani bisa menyebabkan pembengkakan di bagian kaki sehingga daya tahan tubuh menurun.

"Pemeriksaan Filariasis ini akan terus kami lakukan untuk mencegah penyebarannya. Masyarakat juga diimbau untuk segera melapor jika ada warga di daerahnya yang tertular kaki gajah," tambahnya.

Penyakit kaki gajah ini tidak menular dari satu orang ke orang lainnya. Penyakit ini disebabkan infeksi dari cacing Filaria seperti Wuchereria bancrofti, Brugia malayi atau Brugia timori yang ditularkan melalui gigitan nyamuk.

Sementara salah seorang warga sekitar Rahman Bukhori mengatakan jumlah warga yang tinggal di daerahnya tersebut ada 328 jiwa. Kasus kematian seorang remaja yang diduga terjangkit kaki gajah ini bukan karena penyakit tersebut tetapi ada penyakit penyerta lainnya.

"Kami apresiasi langkah dinkes yang langsung turun ke lokasi dengan cara memeriksa kondisi kesehatan warganya untuk mencegah penyebaran penyakit ini," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement