REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo setuju dengan pendapat mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang transisi politik yang baik antar-pemerintahan sehingga bisa menjadi tradisi bangsa Indonesia ke depan.
Dalam pertemuan antara Presiden Jokowi dengan mantan Presiden SBY di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (9/3) siang sempat disinggung soal indahnya transisi pemerintahan dari SBY ke Jokowi. "Pak SBY sudah menyampaikan bahwa transisi politik dari presiden sebelumnya ke berikutnya harus ditradisikan," kata Jokowi.
Namun Jokowi juga menyoroti tentang pentingnya budaya estafet pembangunan dari pemerintahan sebelumnya ke pemerintahan yang meneruskan. "Budaya estafet harus kita miliki sehingga kita tidak memulai terus dari awal. Itu yang harus kita tradisikan," katanya.
Menurut dia, jika Indonesia memiliki tradisi estafet pembangunan maka negara ini akan lebih gampang untuk mencapai titik target bagi kebaikan rakyat dan negara.
SBY yang siang itu duduk berdampingan dengan Presiden Joko Widodo di veranda Istana Merdeka merasa bersyukur atas kesempatan untuk dapat bertemu dengan Kepala Negara. SBY sendiri tiba di Istana Merdeka sekitar pukul 12.05 WIB dengan didampingi oleh mantan Menkopolhukam Djoko Suyanto.
Kedatangan keduanya disambut oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Selang beberapa menit, Presiden Joko Widodo tiba di Istana Merdeka dan langsung menyambut serta menyalaminya dengan hangat.
Usai pertemuan, Presiden Joko Widodo mengajak SBY untuk berbincang sejenak di halaman veranda Istana Merdeka. Aktivitas veranda talk ini biasanya dilakukan untuk menunjukkan persahabatan dan kedekatan antara Presiden dengan tamunya. Keduanya berbincang sambil menyeruput teh hangat dengan suguhan lumpia jakarta sebelum memberikan keterangannya kepada awak media.
Pada kesempatan terpisah, Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyatakan bahwa kunjungan Presiden Republik Indonesia ke-6 itu telah direncanakan sebelumnya atas permintaan dari pihak SBY. Permintaan tersebut disampaikan kepadanya pada tanggal 7 Maret 2017.
"Tanggal 7 Maret Pak Hinca Panjaitan, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, menghubungi saya menyampaikan bahwa Pak SBY ingin silaturahmi dengan Bapak Presiden," ujarnya sebagaimana disampaikan kepada Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmuddin saat dimintai keterangan.