REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyikapi datar pertemuan antara Presiden Jokowi dan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Anies menilai, pertemuan dua tokoh itu wajar sebagai wujud silaturahmi.
"Alhamdulilah sebagai warga negara kita senang para peminpin kita silahturahmi, menjaga komunikasi, kita selalu bahagia," kata Anies di sela-sela kampanyenya di gedung Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (9/3).
Disinggung mengenai kemungkinan adanya pembicaraan terkait Pilkada DKI di antara kedua tokoh tersebut, Anies enggan menanggapi. Anies mengatakan, dirinya dan pasangannya, Sandiaga Uno hanya akan fokus dengan program untuk warga DKI.
Mantan Mendikbud ini meyakini, warga Ibu Kota menginginkan pemimpin baru. "Kami percaya bahwa warga Jakarta menginginkan perubahan, itu tercermin (hasil putaran pertama) kemarin," kata dia.
SBY dan Presiden Jokowi siang ini bertemu di Istana Negara. "Saya bersyukur dan bergembira karena hari ini beliau (Jokowi), Bapak Presiden bisa menyediakan waktu untuk sebuah pertemuan ini," kata SBY.
SBY menjelaskan, pertemuan ini sebenarnya telah dirancang cukup lama. Namun, karena ada kesibukan satu dan lain pihak barulah pertemuan ini bisa berlangsung. Menurut dia, dalam perbincangan di dalam Istana Negara, SBY telah mendengarkan banyak penjelasan dari Jokowi.