Kamis 09 Mar 2017 19:33 WIB

18 Pelaku Aksi Sweeping Diamankan Polisi

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Ilham
Petugas kepolisian dan TNI melakukan patroli di kawasan Sangiang, Tangerang, Banten, Kamis (9/3).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas kepolisian dan TNI melakukan patroli di kawasan Sangiang, Tangerang, Banten, Kamis (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kesepakatan antara Organda dan ojek online pada Rabu (8/3), masih belum bisa diindahkan oleh sebagian oknum kedua kubu. Hari ini, Polres Metro Kota Tangerang meringkus oknum perusakan dan pembuat kegaduhan. 

Kapolres Metro Kota Tangerang, Kombes Harry Kurniawan menjelaskan, siang tadi pihaknya mendapat laporan terkait aksi anarkis yang dilakukan sekelompok orang. Namun, dia tidak menjelaskan, pelaku dari kubu yang mana. 

"Tadi siang kami ada dapatkan informasi bahwa ada sekelompok orang yang membawa senjata tajam dan berkeliling menggunakan satu kendaraan (roda empat) dan beberapa kendaraan bermotor, berkeliling di wilayah Tangerang Selatan, masuk ke wilayah kota," katanya saat ditemui di Mapolres Metro Kota Tangerang, Kamia (9/3).

Harry menjelaskan, kelompok tersebut melakukan aksi di beberapa titik di Kota Tangerang dan merusak satu kendaraan roda empat jenis mini bus di wilayah Karawaci, Kota Tangerang. "Kondisi rusak dengan pecah di beberapa kaca," jelasnya.

Herry melanjutkan, kejadian penyerangan tersebut dilaporkan oleh warga. Polisi dibantu dengan TNI akhirnya meringkus 18 orang yang diduga sebagai pelaku. "Saat ini pelaku kita amankan dengan beberapa bukti senjata tajam," jelasnya.

Dari 18 pelaku, kata dia, peran setiap pelaku masih akan dalami oleh pihak kepolisian dan akan diperiksa untuk penindakan lebih lanjut. "Karena ini baru kita tangkap. Saat ini disampaikan dan masih dalam proses pendalaman. Masih kita dalami," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement