REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Petugas kebersihan taman di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya mengadakan aksi unjuk rasa di Tugu Lam Alf, depan kantor Setda pada Jumat (11/3). Petugas kebersihan berpakaian orange ini menuntut keadilan atas gaji yang belum dibayarkan selama tiga bulan.
Koordinator petugas kebersihan, Nurdeni mengatakan, sejak awal tahun 2017 sampai sekarang, gaji tak kunjung dibayarkan. Padahal, ke-13 orang petugas kebersihan menggantungkan hidup dari sana. Ke-13 petugas kebersihan berbagi tugas di taman Setda sebanyak lima orang dan delapan orang di alun-alun Singaparna.
Seharusnya, mereka mampu memperoleh penghasilan 1,3 juta rupiah per bulannya. Ia menduga keterlambatan gaji akibat perubahan SOTK baru tahun ini. Sebab, di tahun-tahun sebelumnya, belum ada kendala keterlambatan gaji.
"Mulai dari dinas lingkungan hidup awalnya yang beralih tupoksi dan anggaran ke Dinas PU sekarang, saya harap keberadaan kami jelas. Kami sudah tiga bulan belum dapat upah. Upaya sudah nanya ke Dinas, asisten, pegawai-pegawai Setda dan ke Bupati, tapi belum ketemu karena Bupati sibuk," katanya pada wartawan.
Tak hanya soal gaji, massa pun ikut menuntut soal kejelasan status kepegawaiannya. Nurdeni yang mengaku bekerja sejak tahun 2011, belum mendapat kejelasan apa-apa terkait kepegawaiannya. Selain itu, para petugas kebersihan juga meminta pengadaan alat-alat kebersihan. Sebab, selama ini mereka bekerja dengan hanya bermodalkan sapu lidi.
"Kami minta kejelasan tentang pekerjaan, mohon Bupati sampaikan ke dinas terkait bahwa saya selama ini bekerja di taman sampai sekarang belum ada kejelasan terkait kontrak kerja dan bisa dilihat terbengkalai taman tidak ada peralatan pendukung, saya kerja cuma pakai sapu lidi," keluhnya.