Jumat 10 Mar 2017 17:42 WIB

Petugas Gabungan di Sukabumi Apel Siaga Hadapi Bencana

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi meninjau jembatan yang ambruk di perbatasan antara Kecamatan Parungkuda dan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Selasa (24/1).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi meninjau jembatan yang ambruk di perbatasan antara Kecamatan Parungkuda dan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Selasa (24/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Menghadapi puncak musim hujan, petugas gabungan di Kota Sukabumi menggelar apel siaga bencana. Kegiatan tersebut dilakukan agar upaya penanganan bencana dapat lebih disiapkan dalam menghadapi cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan bencana.

Apel siaga bencana tersebut digelar di Lapangan Kodim 0607/Kota Sukabumi, Jumat (10/3). Dalam kesempatan tersebut hadir Komandan Kodim (Dandim) 0607/Kota Sukabum Letkol Inf Mohammad Mahfud As’at dan Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz.

"Apel siaga ini untuk sinergitas penanganan bencana antara beberapa unsur seperti Kodim dan Pemkot," terang Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami.

Harapannya selepas apel ini koordinasi penanganan bencana makin terjalin antara pemkot, polisi, dan TNI.

Ia mengatakan apel, juga digelar karena adanya informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan puncak musim hujan pada Maret. Sehingga upaya kesiapsiagaan menghadapi bencana harus ditingkatkan. Terlebih, sejumlah bencana alam baik banjir dan longsor sudah banyak terjadi di beberapa titik.

Contohnya pada Februari 2017 lalu tercatat sebanyak 25 kasus bencana. Di mana, kasus yang paling banyak terjadi adalah longsor dan banjir genangan akibat tidak berfungsinya saluran air atau drainase.

Dandim 0607/Kota Sukabum Letkol Inf Mohammad Mahfud As’at menambahkan, TNI siap membantu penanganan bencana di daerah. Upaya ini dilakukan agar penanganan bencana dapat dilakukan dengan cepat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement