Jumat 10 Mar 2017 19:11 WIB

Ini Harapan Menag Terhadap Penyelenggaraan Konferensi Zakat Internasional

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Agus Yulianto
Ketua Baznas Bambang Sudibyo
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua Baznas Bambang Sudibyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bersama World Zakat Forum (WZF) akan menggelar konferensi zakat internasional pada 15-16 Maret mendatang di Jakarta. Konferensi tersebut akan mengusung tema "Penguatan Peran Zakat Sebagai Instrumen Global Pengentasan Kemiskinan".

Menanggapi momen tersebut, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin berharap, agar kegiatan konferensi zakat internasional dapat melahirkan pemikiran dan keilmuan baru terkait fikih zakat kontemporer. Salah satunya terkait dengan definisi penerima zakat atau mustahik.

"Saya berharap ada terobosan pemikiran agar dana zakat lebih dirasakan manfaatnya bagi kalangan masyarakat yang lebih luas," tuturnya seperti dilaporkan laman resmi Kemenag, Kamis (9/3).

Untuk mengoptimalkan manfaat zakat, ia menilai, memang perlu perumusan definisi baru perihal mustahik. "Perlu ada redefinisi dan reinterpretasi tentang pemaknaan golongan yang berhak menerima zakat sesuai dengan konteks kekinian," ujar Menag.

Sebelumnya, Ketua Baznas Bambang Soedibyo menerangkan, bahwa WZF akan membahas tentang perkembangan lembaga zakat guna peningkatan profesionalitas kerja. Sebab, Baznas tidak hanya berfungsi mengumpulkan dan menyalurkan zakat semata. "Infrastruktur Baznas harus diperbarui. Misal, amil itu sebagai profesi yang bersertifikat," ucapnya menjelaskan.

Bambang berharap, perhelatab WZF dapat menjadi ajang untuk menjalin kerja sama antara lembaga zakat. Sebab, WZF nantinya tidak hanya akan diikuti oleh lembaga-lembaga zakat Indonesia. Tapi juga akan dihadiri organisasi atau lembaga zakat yang berasal dari 16 negara dunia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement