Jumat 10 Mar 2017 20:41 WIB

Kisah Legenda Tinju Ellyas Pical Dijadikan Biopik

Ellyas Pical (kiri)
Foto: Antara/Fachrozi Amri
Ellyas Pical (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –Kisah hidup mantan juara dunia tinju versi IBF dari Indonesia, Ellyas Pical akan diangkat ke layar perak oleh pelaku seni Tanah Air. Olga Lydia yang bertindak sebagai direktur pembuatan film, mengharapkan dengan membuat film kisah perjalanan olahragawan, bisa kembali menjadikan tinju sebagai ikon Indonesia. “Juga berharap memberikan para pemuda Indonesia sosok idola berpengaruh. Dan Ellyas adalah salah satu idola tersebut dengan segudang prestasinya," kata Olga, Jumat (10/3).

Film yang rencananya diangkat ke layar lebar dengan disutradarai oleh Robby Ertanto tersebut, lanjut Olga, akan mengisahkan kisah hidup inspiratif petinju yang berasal dari wilayah Saparua, Maluku itu. Film akan bercerita masa muda, berkarier, kesuksesan, hingga masa tua Pical. “Saya yakin film ini bisa menginspirasi generasi muda lewat perjuangan yang besar dan luar biasa dari om Elly bagaimana masa mudanya, sepanjang dia berkarir untuk tinju dan perjuangannya yang luar biasa hingga sekarang," ujar Olga.

Semasa berkarier, Ellyas Pical berhasil merebut gelar juara IBF kelas bantam junior (super terbang) dari petinju Korea Ju-do  Chun di Jakarta pada 3 Mei 1985. Setelah mempertahankan gelar melawan petinju Australia, Wayne Mulholland, 25 Agustus 1985, Pical harus mengakui keunggulan petinju Republik Dominika, Cesar Polanco di Jakarta.

Pical kemudian mampu bangkit dan membalas kekalahannya atas Polanco dengan kemenangan KO pada pertandingan kedua di Jakarta, 5 Juli 1986. Sempat mempertahankan gelar melawan petinju Korea Selatan, Lee Dong-chun, langkah Pical terhenti setelah menyerah dari petinju Thailand, Khaosai Galaxy pada 1987.

Pical kembali bangkit dan merebut gelar IBF kelas bantam junior, dari sang juara bertahan waktu itu Tae-ill Chang dari Korea Selatan. Gelarnya sempat bertahan sampai dua tahun, sebelum Pical terbang ke Amerika Serikat pada 4 Oktober 1989 untuk mempertahankan gelar melawan Juan Polo Perez dari Kolombia. Namun ia harus menyerahkan gelarnya kepada Perez karena kalah angka.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement