Jumat 10 Mar 2017 20:56 WIB

Produsen Makanan Lokal Jepang Incar Pasar Negara Mayoritas Muslim

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Agus Yulianto
72 musim di Jepang dalam bentuk permen (Ilustrasi
Foto: Rocketnews24
72 musim di Jepang dalam bentuk permen (Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Menyusutnya pasar domestik Jepang membuat produsen makanan lokal tertarik memasarkan produk mereka ke luar negeri. Pasar yang dinilai menjanjikan yakni Timur Tengah di mana ada permintaan untuk makanan halal.

Produsen pembuat permen, Kabaya Foods, baru saja memperoleh sertifikasi halal dari Uni Emirat Arab untuk jalur produksi di Ibaraki Prefecture, sebelah timur laut Tokyo. Perusahaan ini bertujuan menjual makanan ringan cokelat berbentuk panda yang akan diproduksi di pabrik di Dubai dan bagian lain di wilayah itu pada awal tahun ini.

Sebelumnya, Kabaya menggunakan bahan mengandung turunan babi yang digunakan untuk perekat kemasan. Namun karena hal itu tidak memenuhi kriteria halal, maka mereka mencari cara lain yang tidak melanggar prinsip halal dalam Islam.

Makanan ringan yang diberi nama Sakusaku Panda inj telah dijual di Hong Kong dan Amerika Serikat. Produsen berharap dapat membangun pasar yang kuat di Timur Tengah, lebih cepat dari pesaing domestiknya.

Pembuat minuman kopi UCC Ueshima Coffee juga telah mengantongi sertifikat halal di tiga lokasi pabrik dalam negeri diantaranya Shizuoka Prefecture, tidak jauh dari Gunung Fuji. Perusahaan telah memulai mengekspor kopi dan kopi kaleng instan ke Dubai. Ketua UCC Tatsushi Ueshima mengatakan juga akan mempertimbangkan memperluas pasar ke bagian lain dari wilayah tersebut seperti Arab Saudi.

Sementara itu, Kokubo Ice, produsen es batu hancur, telah memasuki pasar Timur Tengah. Perusahaan memulai pengiriman produk untuk es kopi ke Dubai pada 2015. Kokubo Ice berencana memperluas penjualan ke pengecer lokal. Ezaki Glico, produsen utama permen Jepang, juga mempertimbangkan mengekspor produknya ke Timur Tengah.

Seperti dilansir dari Nikkei Asia Review baru-baru ini, Organisasi Perdagangan Eksternal Jepang menilai pasar makanan di Timur Tengah kini sedang berkembang. Pasar makanan dan minuman Muslim diperkirakan akan tumbuh ke angka 2,53 triliun dolar AS pada 2019, dua kali dari ukuran tahun 2013.

Pada Februari, sebuah lembaga sertifikasi halal yang didukung oleh pemerintah Uni Emirat Arab, diluncurkan di Tokyo. Hal ini memberikan bisnis Jepang kesempatan untuk cepat mendapatkan sertifikasi dan mulai menjual lebih banyak produk di daerah mayoritas Muslim.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement