Sabtu 11 Mar 2017 13:53 WIB

Keluarga: Kabar KH Hasyim Muzadi Meninggal Hoax

Rep: Christiyaningsih/ Red: Bayu Hermawan
KH Hasyim Muzadi melambaikan tangan kepada wartawan di Rumah Sakit Lavalette, Malang, Jawa Timur, Senin (16/1).
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
KH Hasyim Muzadi melambaikan tangan kepada wartawan di Rumah Sakit Lavalette, Malang, Jawa Timur, Senin (16/1).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pihak keluarga KH Hasyim Muzadi membantah kabar bahwa mantan Ketua Umum PBNU itu meninggal dunia. Putra KH Hasyim Muzadi, Abdul Hakim mengatakan saat ini orang tuanya tengah memulihkan kondisi kesehatan di Komplek Ponpes Al-Hikam, Malang, Jawa Timur.

"Lagi sare (sedang tidur)," ujar Hakim kepada Republika.co.id, menjawab kabar yang beredar pada Sabtu (11/3).

Saat ini kondisi pendiri Pondok Pesantren Al-Hikam tersebut memang dalam keadaan lemah pascakeluar dari Rumah Sakit Lavalette pada Januari lalu. Oleh karena itu Kyai Hasyim disebut sedang beristirahat untuk memulihkan kondisi tubuh di kediamannya di komplek Ponpes tersebut.

Sebelum kabar hoax meninggalnya Kyai Hasyim meluas, beberapa hari yang lalu masyarakat juga dikejutkan kabar bahwa dirinya tengah dalam keadaan kritis. Ketua PCNU Kota Malang Ismail Al Arsh menepis kabar itu.

Gus Is, sapaan Ismail, mengatakan dirinya dan para pengurus PCNU baru saja menjenguk Kyai Hasyim pada Rabu (8/3). Gus Is menceritakan bagaimana kondisi pendiri pondok pesantren Al-Hikam tersebut.

"Tidak kritis tapi kondisinya masih lemah karena dalam masa penyembuhan pascakeluar dari rumah sakit," jelasnya kepada Republika.co.id, Jumat (10/3).

Menurut Gus Is, Kyai Hasyim memerlukan banyak istirahat karena kondisinya yang sudah sepuh. Bagi masyarakat dan jamaah yang berempati, Gus Is meminta agar ikut berdoa demi kesembuhan pria yang menjadi anggota Watimpres itu.

Masyarakat dan jamaah dianjurkan tidak bersilaturahmi ke rumah namun cukup ikut mendoakan. "Beliau kan pantang kalau ada tamu tapi tidak ditemui, kalau didatangi ke rumah malah nanti tidak bisa beristirahat jadi mohon doanya saja," imbuh Gus Is.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement