REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Rasim menatap iba seorang bocah yang duduk di samping tempatnya berbaring lemah di rumah mereka, Dukuh Pucung, Desa Karangbawang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Lelaki 42 tahun itu tak punya daya untuk meringankan beban Kendar, anaknya yang sudah beberapa tahun ini mengurus segala keperluannya.
Kendar baru berumur sekitar sepuluh tahun ketika Rasim diserang cikungunya, penyakit virus yang menyerang manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Kini, di umurnya yang baru 13 tahun, Kendar harus menghabiskan masa kecilnya untuk merawat ayahnya yang lumpuh.
"Saya kerjakan semua itu dengan ikhlas," kata Kendar yang juga mengalami kelainan pada tangannya sehingga tidak bisa menggenggam, Sabtu (11/3).
Ya, Kendar ikhals jika setiap harinya harus mengurus kebutuhan ayahnya, mulai dari memandikan hingga menyuapi. Ia jugalah yang mencuci piring dan pakaian, lalu merapikan rumah. Semua pekerjaan itu dilakukannya sebelum dan setelah sekolah meskipun kadang terlambat masuk sehingga ditegur oleh guru. Namun Kendar sedikit terbantu karena kadang tetangganya datang untuk mengurus pekerjaan di rumah.
Menurut siswa kelas 4 sekolah dasar itu, saat ini ia tidak pernah memakai sepatu lagi ke sekolah. Kakinya yang terluka masih mengalami infeksi. "Pernah diajak berobat sama Pak Guru, tapi enggak sembuh," katanya. Namun, ia lebih mengharapkan ayahnya yang segera sembuh seperti sedia kala agar bisa kembali bekerja.
Rasim mengalami lumpuh sejak terkena gejala cikungunya beberapa tahun lalu. Ia pernah berobat di rumah sakit selama satu minggu, namun tidak sembuh. Karena itu, nafkah untuk semua kebutuhan rumah tangga diambil alih oleh istrinya. Namun, istrinya itu mendapatkan pekerjaan jauh di Jakarta sebagai pembantu rumah tangga.
"Setiap tiga bulan sekali, ibunya pulang," kata lelaki yang sebelumnya bekerja sebagai penderes nira kelapa. Karena itu, Kendar terpaksa mengurus semua pekerjaan rumah.
Rasim mengatakan, Kendar sebenarnya mempunyai seorang kakak, namun sekarang sedang menjalani perawatan karena kedua tangannya tidak bisa menggenggam dan kakinya tidak bisa menekuk. Dia mengaku sedih melihat Kendar yang harus merawat dirinya dan mengurus rumah. "Saya ingin sembuh, tapi sekarang sudah tidak punya uang untuk berobat," katanya.