REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Munculnya kartu kredit bagi seorang shopaholic atau pecinta belanja kadang memperkeruh keadaan. Bagi mereka, kartu kredit merupakan uang tambahan yang dapat digunakan untuk berbelanja tanpa pikir panjang.
Menanggapi fenomena tersebut, Direktur Retail Banking Permata Bank Bianto Surodjo mengatakan diperlukan edukasi akan fungsi dari kartu kredit, di mana jika digunakan secara benar dapat mempermudah pembayaran serta memberikan banyak keuntungan.
"Fasilitas kartu kredit bukanlah 'uang tambahan' yang dapat digunakan secara bijak, untuk itu Permata Kartu Kredit menginisiasi gerakan #shopalogic yang bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan seluruh keluarga Indonesia," ujarnya di Jakarta, belum lama ini.
Melalui #shopalogic, Bank Permata mengajak seluruh masyarakat untuk menerapkan pola pikir cerdas menggunakan logika saat berbelanja dengan menggunakan kartu kredit, sehingga pengalaman berbelanja bisa mendatangkan kepuasaan dan bukan penyelesan.
Sementara Psikolog Klinis Indonesia, Kasandra Putranto menambahkan perilaku belanja terbentuk sebagai kombinasi dari unsur genetis dan lingkungan keluarga yang telah mempengaruhi kapasitas daya pikir yang akan menentukan perilakunya. Saat ini masyarakat telah berkembang menjadi masyarakat modern yang penuh dengan orang-orang ambisius dan berorientasi pada hasil, yang kerap kali menyebabkan seseorang merasa stres dan depresi saat ekspetasinya tidak sesuai dengan kenyataan.
"Mereka sering kali menggunakan belanja sebagai pelampisan dari masalah yang dihadapinya," ungkapnya.