REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sungai Ciberes yang berhulu di Kabupaten Kuningan, kembali meluap, Sabtu (11/3). Luapan sungai itu mengakibatkan empat desa di Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, kebanjiran.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cirebon, Eman Sulaeman, menyebutkan, empat desa di Kecamatan Waled yang terdampak banjir, yakni Desa Ambit, Desa Ciuyah, Desa Mekarsari dan Desa Gunungsari, Kecamatan Waled. Di empat desa itu, air masuk permukiman warga mulai sekitar pukul 21.23 WIB.
"Ini memang sudah menjadi banjir langganan di daerah tersebut," ujar Eman saat dihubungi Republika.co.id melalui telepon selulernya, Ahad (12/3).
Tercatat ada ribuan rumah yang terdampak banjir di empat desa itu dengan ketinggian bervariasi. Selain rumah, banjir juga merendam sawah, kebun, jalan desa, sekolah, masjid dan mushala yang ada di empat desa tersebut. Bahkan di Desa Mekarsari, banjir juga merendam balai desa setempat.
Eman mengatakan, pada Sabtu (11/3), hujan yang cukup deras memang mengguyur daerah tersebut. Namun, meluapnya sungai Ciberes itu lebih diakibatkan oleh hujan lebat di Kabupaten Kuningan, yang merupakan hulu dari sungai tersebut.
Eman mengaku belum mengetahui secara pasti kerugian materi akibat banjir tersebut. Namun yang pasti, banjir itu tidak menimbulkan korban jiwa. "Warga juga tidak ada yang mengungsi, tetap bertahan di rumah masing-masing," terang Eman.
Banjir di empat desa itu sudah mulai surut pada Ahad (12/3) pagi. Warga pun disibukkan dengan aktivitas membersihkan endapan lumpur di rumah masing-masing.
Kepala Desa Mekarsari, Uman Jayus Nudin, menjelaskan, banjir tersebut mulai masuk ke permukiman warganya pada Ahad (12/3) sekitar pukul 02.00 WIB. Banjir yang masuk ke rumah warga dengan ketinggian rata-rata 30 cm itu mulai surut sekitar pukul 06.30 WIB. "Saat banjir surut, warga langsung bersih-bersih rumah," terang Uman.
Namun, kata Uman, hujan deras ternyata kembali mengguyur wilayahnya pada Ahad (12/3). Hingga pukul 17.00 WIB, hujan deras masih belum berhenti. "Sekarang warga jadi was-was, takut banjir lagi," tandas Uman.