Ahad 12 Mar 2017 17:56 WIB

4 Desa Kebanjiran Akibat Meluapnya Sungai Ciberes

Rep: Lilis Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Banjir akibat sungai yang meluap (ilustrasi)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Banjir akibat sungai yang meluap (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sungai Ciberes yang berhulu di Kabupaten Kuningan, kembali meluap, Sabtu (11/3). Luapan sungai itu mengakibatkan empat desa di Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, kebanjiran.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cirebon, Eman Sulaeman, menyebutkan, empat desa di Kecamatan Waled yang terdampak banjir, yakni Desa Ambit, Desa Ciuyah, Desa Mekarsari dan Desa Gunungsari, Kecamatan  Waled. Di empat desa itu, air masuk permukiman warga mulai sekitar pukul 21.23 WIB.

"Ini memang sudah menjadi banjir langganan di daerah tersebut," ujar Eman saat dihubungi Republika.co.id melalui telepon selulernya, Ahad (12/3).

Tercatat ada ribuan rumah yang terdampak banjir di empat desa itu dengan ketinggian bervariasi. Selain rumah, banjir juga merendam sawah, kebun, jalan desa, sekolah, masjid dan mushala yang ada di empat desa tersebut. Bahkan di Desa Mekarsari, banjir juga merendam balai desa setempat.

Eman mengatakan, pada Sabtu (11/3), hujan yang cukup deras memang mengguyur daerah tersebut. Namun, meluapnya sungai Ciberes itu lebih diakibatkan oleh hujan lebat di Kabupaten Kuningan, yang merupakan hulu dari sungai tersebut.

Eman mengaku belum mengetahui secara pasti kerugian materi akibat banjir tersebut. Namun yang pasti, banjir itu tidak menimbulkan korban jiwa. "Warga juga tidak ada yang mengungsi, tetap bertahan di rumah masing-masing," terang Eman.

Banjir di empat desa itu sudah mulai surut pada Ahad (12/3) pagi. Warga pun disibukkan dengan aktivitas membersihkan endapan lumpur di rumah masing-masing.

Kepala Desa Mekarsari, Uman Jayus Nudin, menjelaskan, banjir tersebut mulai masuk ke permukiman warganya pada Ahad (12/3) sekitar pukul 02.00 WIB. Banjir yang masuk ke rumah warga dengan ketinggian rata-rata 30 cm itu mulai surut sekitar pukul 06.30 WIB. "Saat banjir surut, warga langsung bersih-bersih rumah," terang Uman.

Namun, kata Uman, hujan deras ternyata kembali mengguyur wilayahnya pada Ahad (12/3). Hingga pukul 17.00 WIB, hujan deras masih belum berhenti. "Sekarang warga jadi was-was, takut banjir lagi," tandas Uman. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement