REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri BUMN Rini Soemarno disebut dapat menyelesaikan masalah lahan depo Mass Rapid Transit (MRT) yang sebelumnya direncanakan akan dibangun Pemprov DKI di Kampung Bandan.
Hal ini disampaikan Direktur Utama PT KAI, Edi Sukomoro saat meninjau lokasi proyek kereta Bandara Soekarno-Hatta bersama dua menteri tersebut pada Ahad (12/3).
"Saya senang dua menteri ketemu. Nanti dicari solusi. Tanah kita itu (di kampung Bandan) 9 hektaran ada. Kalau dua menteri ini cari solusi, lalu tanah di Kampung Bandan bisa diselesaikan bisa kita harapkan," ujar Edi kepada wartawan.
Edi menuturkan, Pemprov DKI Jakarta tidak dapat membangun depo MRT di lahan tersebut lantaran terkendala masalah lahan. Pasalnya, lahan tersebut telah dikontrak oleh perusahaan lebih dulu, sehingga Pemprov DKI langsung memindahkan rute MRT yang awalnya Bundaran HI-Kampung Bandan menjadi Bandaran HI-Ancol Timur.
"(Harapannya) solusinya supaya ini bisa jalan. Kampung Bandan itu masalah tanah," kata Edi.
Seperti diketahu, saat ini Pemprov DKI Jakarta telah memindahkan pembangunan Depo MRT di Kampung Bandan ke Ancol Timur. Kepala Bappeda DKI Jakarta, Tuty Kusmawati bahkan mengatakan antara PT MRT dan PT Pembangunan Ancol Jaya Tbk sudah membuat MOU untuk pembangunan Depo MRT di Ancol.
"PT Ancol dan PT MRT sudah melakukan MOU bahwa depo itu nanti akan dilanjutkan ke Ancol Timur," kata Tuty saat dihubungi Republika.co.id.