REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Arema FC menatap titel juara Piala Presiden 2017. Menghadapi Pusamania Borneo FC (PBFC) pada laga final di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Ahad (12/3), Singo Edan unggul tiga gol tanpa balas saat babak pertama berakhir.
Arema mengawali permainan dengan meyakinkan. Permainan menyerang yang diusung tim asuhan Aji Santoso membuat para pemain PBFC terpaksa bertahan. Hingga menit ke-25, PBFC bisa menahan gempuran Singo Edan.
Namun gawang Pesut Etam kebobolan juga seusai water break. Lewat sepak pojok dari sisi kanan, penyerang Fellipe Bertolodo Santos, mengarahkan bola ke mulut gawang. Gelandang tengah Esteban Vizcarra yang menyambut di depan gawang, melanjutkan bola dengan tendangan keras yang membentur tiang gawang.
Muntahan bola dari sepakan pemain berangka punggung 11 tersebut, mengarah ke kaki gelandang bertahan Hanif Sjahbandi. Calon pemain timnas Garuda U-22, tersebut melepaskan sepakan keras ke arah gawang. Tendangannya tak mampu diantisipasi dan memaksa penjaga gawang Wawan Hendrawan memungut bola dari sarangnya. Skor menjadi 1-0 pada menit ke-30.
Arema kembali unggul sembilan menit kemudian. Gol kedua kali ini, menjadi kesalahan pemain bertahan PBFC Michael Orah. Pemain berangka punggung 31 tersebut, berniat mengantar bola dekat ke penjaga gawangnya. Tapi, sepakan pelan dari, malah menjadi kesalahan. Wawan tak mampu mengejar bola datar tersebut. Kesalahan tersebut, membuat skor menjadi 2-0.
Tertinggal dua gol, membikin para pemain PBFC semakin tertekan. Para asuhan pelatih Ricky Nelson tersebut, tampak tak tentu arah mengamankan bola. Alih-alih mengejar ketertinggalan, Arema kembali memibikin gol pada menit ke-43.
Kali ini, umpan baik dari sisi kanan serangan, gelandang Vizcarra memberikan umpan baik ke depan gawang PBFC. Ada striker, Cristian Gonzales yang menyambut. Sepakan kaki kanannya, kembali memaksa Wawan memungut bola dari sarangnya.