Senin 13 Mar 2017 01:23 WIB

Geert Wilders Diuntungkan dari Ketegangan Turki-Belanda

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Indira Rezkisari
Politikus Belanda Geert Wilders.
Foto: EPA
Politikus Belanda Geert Wilders.

REPUBLIKA.CO.ID, ROTTERDAM -- Professor Joop van Holsteijn dari Leiden University mengatakan masih terlalu dini bila menyebut konfrontasi antara Turki dengan Belanda akan mempengaruhi hasil pemilihan umum Belanda. Walaupun begitu kedua partai yang bertarung mengambil tema yang sama yakni imigran. 

"Jika ada implikasi, namun sepertinya Geert Wilders dan partainya PVV akan mendapatkan keuntungan paling besar," kata Holstein, Ahad (13/3). Geert Wilders padahal merupakan tokoh kontroversial karena sikapnya yang anti-Islam

Perdana Menteri Turki Binali Yildrim mengatakan Turki akan mengambil reaksi keras terhadap perlakuan Belanda kepada dua menterinya. Melihat risiko yang bisa menyebar Perdana Menteri Denmark Lars Lokke Rasmussen ingin menunda kunjungannya ke Turki pada bulan ini. 

Kementerian Luar Negeri Prancis menyatakan tetap bersikap tenang. Kementerian Luar Negeri Prancis juga menyatakan tidak ada alasan untuk melarang Perdana Menteri Turki Melvut Cavusoglu untuk bertemu dengan komunitas Turki di Prancis. 

Alasan Pemerintah Belanda melarang masuk menteri dan politikus Turki karena kekhawatiran adanya perpecahan politik di kelompok minoritas Turki di Belanda. Perpecahan antara pro-Erdogan dengan yang anti Erdogan. 

Penolakan masuknya menteri Turki ke Belanda karena rencana pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan yang akan menggelar referendum pada April. Referendum ini akan menentukan berubahnya konstitusi Turki dan dianggap akan melanggengkan kekuasaan Erdogan di Turki, dikutip dari Reuters.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement