Senin 13 Mar 2017 18:40 WIB

Jalan Antardesa di Mekargalih Ambles Empat Meter

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Warga mengamati jalan yang ambles di Jl. Babaran, Yogyakarta, Ahad (22/12).
Foto: Antara/Noveradika
Warga mengamati jalan yang ambles di Jl. Babaran, Yogyakarta, Ahad (22/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Gerakan tanah di Kampung Cisuren, Desa Mekargalih, Kecamatan Jatiluhur, sering terjadi akhir-akhir ini. Akibat gerakan tanah itu, jalan penghubung Desa Mekargalih-Cibinong terputus total. Kendaraan roda empat tak bisa melintasi jalan itu. Tak hanya itu, jalur kereta api juga terdampak dari kejadian gerakan tanah ini.

Kepala Desa Mekargalih, Bukhori Muslim, mengatakan, kejadian gerakan tanah ini sudah berhari-hari. Semenjak, curah hujan yang turun cukup tinggi. Setiap harinya, ada saja gerakan tanah. Namun, yang paling parah yaitu di sejumlah titik di jalan penghubung dua desa ini.

"Saat ini, jalan penghubung Mekargalih-Cibinong ambles akibat gerakan tanah," ujarnya, kepada Republika.co.id, Senin (13/3).

KAI Daop 2 Siagakan Tim di Daerah Rawan Longsor

Jalan yang ambles itu, ada beberapa titik. Adapun, kedalamannya antara satu sampai empat meter. Jalan yang ambles ini, lebarnya mencapai 2,5 meter. Adapun panjangnya sekitar 100 meter. Tak hanya jalan penghubung antar desa, gerakan ini juga berimbas pada bergesernya tanah penyangga jembatan rel kereta api di Kampung Cisuren. Tepatnya, di bawah Jembatan Cisuren.

"Beruntung, gerakan tanah ini tak menerjang pemukiman. Jadi, jalan yang ambles ini disekitaran zona hijau (hutan)," ujarnya.

Kejadian gerakan tanah ini, mendapat perhatian serius dari PT KAI Daop II Bandung. Perusahaan BUMN ini, langsung memerbaiki rel kerata yang terimbas gerakan tanah di KM 110 Ciganea-Sukatani. Rel kereta ini, mengalami penurunan sedalam lima centimeter.

Manajer Humas PT KAI Daop II Bandung, Joni Martinus, mengatakan, perbaikan hari ini yaitu menambah tumpukan batu kerikil. Penambahan batu ini, untuk menambal rel yang mengalami penurunan tempo hari.

"Batu kerikil ini, juga berfungsi untuk memadatkan trek jalur kereta," ujarnya.

Joni menuturkan, tanah rel kereta yang mengalami penurunan ini sejauh 20 meter. Akan tetapi, kejadian ini belum menyebabkan perjalanan kereta menjadi terganggu. Akan tetapi, di lokasi itu pihaknya sudah menginstruksikan masinis untuk mengurangi laju kecepatan kereta. Yakni, maksimalnya hanya 20 kilometer per jam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement