REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Gempa bumi yang berkekuatan 4,9 Skala Richter (SR) mengguncang laut selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (14/3) sekitar pukul 09.51 WIB.
"Gempa bumi tersebut tidak berpotensi terjadinya tsunami," kata Koordinator Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Yana Rusyana di Sukabumi, Selasa (
Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa berkekuatan 4,9 SR berpusat di 7,59 Lintang Selatan 106.69 Bujur Timur di 68 kilometer selatan Palabuhanratu dengan kedalaman epicentrum gempa 29 km.
Menurutnya, getaran gempa tersebut dirasakan warga di beberapa daerah di Kabupaten Sukabumi baik yang berada di wilayah selatan maupun utara. Namun, hingga kini pihaknya belum menerima laporan adanya kerusakan.
Ia mengimbau kepada warga khususnya yang tinggal di daerah pesisir agar tidak panik dengan adanya gempa tersebut, tapi harus tetap waspada karena bisa saja gempa susulan dengan kekuatan yang lebih besar kembali terjadi.
"Kami sudah berkoordinasi dengan relawan dan petugas penanggulangan bencana di setiap kecamatan untuk melakukan pendataan, khawatir pascagempa itu ada rumah warga atau fasilitas umum lainnya yang rusak," tambahnya.
Sementara, Sulaeman salah seorang warga di utara Kabupaten Sukabumi tepatnya di Kecamatan Cidahu mengatakan getaran gempa bumi tersebut ia rasakan cukup kencang dan sempat membuat panik.
"Saat kejadian saya sedang berada di dalam rumah bersama keluarga, tiba-tiba rumah saya bergetar dan lampu gantung bergoyang. Sadar ada gempa kami langsung keluar rumah untuk menyelamatkan diri," katanya.
Gempa juga dirasakan di wilayah Kota Sukabumi seperti yang dikatakan warga Kecamatan Citamiang Opi Novianti. Walaupun durasi getarannya tidak begitu lama tetapi ia dan tetangganya panik serta langsung berhamburan keluar rumah. "Getarannya cukup kencang tetapi sebentar namun tetap saja membuat panik warga," katanya.