Selasa 14 Mar 2017 12:58 WIB

BMKG Mulai Deteksi 5 Titik Panas di Riau

Titik panas kebakaran lahan di Sumatra.
Foto: ANTARA
Titik panas kebakaran lahan di Sumatra.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi lima titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau, Selasa (14/3). "Lima titik panas dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen terpantau di Indragiri Hilir, Pelalawan, dan Siak," kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru. 

Ia menjelaskan titik-titik panas tersebut terpantau satelit Terra dan Aqua pukul 06.00 WIB hari ini. Sebaran titik panas terpantau di Indragiri Hilir dua titik, Pelalawan dua titik dan satu titik lainnya di Kabupaten Siak. 

Di Indragiri Hilir, dua titik panas terpantau di Kecamatan Enok dan Kecamatan Tembilahan. Sementara di Pelalawan, dua titik panas menyebar di Kecamatan Kuala Kampar. Satu titik panas lainnya terpantau di Kabupaten Siak tepatnya di Kecamatan Siak Sri Indrapura. 

Sugarin menjelaskan, dari seluruh titik panas yang terpantau hari ini tidak ada yang dipastikan sebagai titik api, atau indikasi kuat adanya kebakaran hutan dan lahan dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen. 

"Titik api nihil, jadi perlu pemeriksaan langsung ke lapangan untuk memastikan indikasi adanya kebakaran," tutur Sugarin. 

Melengkapi Sugarin, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Slamet Riyadi menjelaskan sejumlah wilayah di Riau pagi ini terpantau hujan. Di Pelalawan, hujan petir mengguyur wilayah tersebut, begitu juga di Rengat, Dumai dan Pekanbaru. 

"Titik panas yang terpantau hari ini merupakan akumulasi selama 24 jam. Jika dinihari tadi hujan, kemungkinan titik panas terpantau kemarin sore," urainya.

BMKG mendeteksi Keberadaan titik panas di Riau selama sepekan hari terakhir. Sebelumnya pada Jumat-Sabtu, 10-11 Maret 2017, titik panas juga terpantau di Pelalawan dan Siak.

Padahal saat ini lima kabupaten di Riau, termasuk Pelalawan terendam banjir. Hanya saja, banjir di Pelalawan tidak terjadi di Kecamatan Kuala Kampar.

Slamet menuturkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih berpotensi terjadi di Riau, meski saat ini banjir terjadi di Riau. Hal ini dikarenakan intensitas hujan diprediksi mengalami penurunan dalam beberapa hari ke depan, terutama di wilayah tengah dan selatan Riau. 

Keberadaan lima titik panas yang terpantau BMKG di Riau merupakan yang keempat kali dalam sepekan terakhir, atau selama awal Maret 2017. Pada Januari-Februari 2017, kebakaran sempat melanda sejumlah kabupaten di Riau. Rokan Hilir merupakan wilayah terakhir yang terbakar pada akhir Februari 2017 lalu, dengan total luas kebakaran mencapai 100 hektare. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement