Selasa 14 Mar 2017 14:18 WIB

Dua TKI NTB Pulang tanpa Nyawa

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Nur Aini
Tenaga kerja Indonesia (TKI).    (ilustrasi)
Foto: Republika
Tenaga kerja Indonesia (TKI). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dua tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Nusa Tenggara Barat (NTB) meninggal dunia di dua negara berbeda dan dipulangkan pada Selasa (14/3) ini.

Kepala Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Wilayah Mataram, Mucharrom mengatakan, jenazah pertama merupakan TKI asal Bima yang bernama Muslim Aljabar.

"Dia meninggal di Port Moresbi, Papua Nugini, karena kecelakaan kerja dia tertimpa kayu," ujar dia kepada Republika.co.id, Selasa (14/3).

Jenazah Muslim telah dipulangkan ke Bima menggunakan ambulan yang difasilitasi BP3TKI dari Bandara Internasional Lombok ke Bima pada pukul 13.00 Wita. Sebelumnya, jenazah Muslim diberangkatkan menggunakan pesawat dengan rute Port Moresby-Denpasar, dan dilanjutkan Denpasar-Lombok. "Tadi jam 13.00 Wita, Ambulannya sudah jalan ke Bima," ujarnya.

Korban kedua ialah Sarafiyah Binti Muhammad Saleh. TKW asal Dompu ini meninggal dunia di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) lantaran dianiaya majikan. Ia mengatakan, kasus ini sudah ditindaklajuti proses hukum kepolisian di Dubai. "Majikannya sudah ditahan pihak kepolisian setempat," ucap dia.

Rencananya, jenazah Sarafiyah akan tiba di Jakarta pada Selasa (14/3) ini sekitar pukul 15.45 Wita. BP3TKI NTB, kata dia, sedang menunggu proses kepulangan Sarafiyah dari Jakarta dan akan memfasilitasi kepulangannya dari Lombok ke Dompu dengan ambulan.

Mucharrom menyebutkan, berdasarkan catatan BP3TKI NTB, kedua korban meninggal dunia ini berangkat tidak menggunakan prosedur yang berlaku. "Kedua duanya berangkat ilegal," katanya menambahkan. Dia menuturkan, kebanyakan TKI asal NTB yang meninggal dunia di luar negeri, kebanyakan berasal dari TKI ilegal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement