REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Paratai Persatuan Pembangunan (PPP) Kubu Djan Faridz telah memecat Abraham Lunggana (Lulung) dan sembilan kader PPP lainnya yang disinyalir memberikan dukungannya untuk pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Anies-Sandi. Pemecatan tersebut karena PPP kubu Djan Faridz mendukung Ahok-Djarot.
Kubu Partai Gerindra digadang-gadang menjadi partai yang akan menarik Lulung dan kader lainnya untuk ikut serta masuk ke partai Gerindra. Namun, menurut Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon, keberadaan PPP yang masih dualisme perlu diluruskan terlebih dahulu.
"Saya tidak tahu ya karena PPP kan ada dua. Jadi yang mecat siapa, yang benar siapa juga kan kita gak tahu. Apakah yang punya hak Romy atau Djan Faridz belum jelas. Ya kita lihat lah," kata Fadli Zon di Istana Negara, Selasa (14/3).
Fadli berharap, PPP kubu mana pun tidak melakukan pemecatan hanya karena persoalan dukungan dalam proses Pilkada, apalagi secara internal PPP belum memiliki kesatuan. Meski demikian, Gerindra tetap terbuka kepada siapapun ketika mereka ingin bergabung dalam tubuh partai. Partai Gerinda merupakan wadah perjuagan yang menjadi sebuah partai politik
"Jadi siapa yang merasa ada kesamaan visi misi sikap, ya pasti kita rangkul. Tapi saya kira saudara Lulung sudah lama di PPP dia pasti akan melakukan klarifikasi dan upaya internal di dalam," ujarnya.