Selasa 14 Mar 2017 15:12 WIB

'Sanksi Turki Menyasar Pemerintah Belanda, Bukan Warganya'

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu.
Foto: Matthias Balk/dpa via AP
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan sanksi Turki menyasar pemerintah Belanda, bukan warga negara tersebut.

"Kami tidak akan menargetkan warga Belanda. Kami tidak akan menyakiti mereka. Itu bukan salah mereka," kata Cavusoglu dalam wawancara langsung dengan CNN, dilansir kantor berita Anadolu Agency, Senin (13/3).

Turki sebelumnya mengatakan Belanda akan membayar atas langkah yang dinilai antidemokratis terhadap menteri Turki akhir pekan lalu. Pemerintah Belanda melarang Cavusoglu dan Menteri Keluarga Turki Fatma Betul Sayan Kaya melakukan kampanye di Belanda.

Baca: Turki Umumkan Sanksi Politik Terhadap Belanda

Cavusoglu mengatakan tidak ada perbedaan antara pemerintah koalisi liberal sosial demokrat saat ini dengan kebijakan pemimpin sayap kanan yang rasialis Geert Wilders.

Cavusoglu mengatakan permintaan maaf resmi tidak cukup untuk mengembalikan hubungan Belanda-Turki seperti semula.

"Tentu saja kami tidak akan melanggar hukum internasional dan standar demokrasi, seperti yang mereka (pemerintah Belanda) lakukan. Kami menghormati hukum dan standar internasional," katanya.

Baca: Pesan Uni Eropa untuk Turki

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement