Selasa 14 Mar 2017 16:32 WIB

Cegah Klithih, Warga Sekitar dan Alumni Sekolah Harus Ikut Peduli

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Winda Destiana Putri
Pelajar Muhammadiyah mengiringi pemakaman Korban Klithih, Adnan Wirawan Ardiyanto di Dusun Bayen, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Kamis (14/12).
Foto: Republika/Rizma
Pelajar Muhammadiyah mengiringi pemakaman Korban Klithih, Adnan Wirawan Ardiyanto di Dusun Bayen, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Kamis (14/12).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Gubernur DIY Paku Alam X mengungkapkan untuk melakukan pencegahan terhadap klithih. Pemda DIY bersama Kepolisan serta Komisi Perlindungan Anak dan Perempuan sudah melakukan focus group discussion (FGD).

"FGD tentang klithih sudah beberapa kali dilakukan dan kuncinya adalah keluarga yang memberikan perhatian kepada anak. Di samping itu, bagaimana lingkungan sekitar yang bisanya terjadi klitih serta alumni sekolah yang siswanya melakukan klitih juga harus ikut peduli," kata Paku Alam X usai menerima kunjungan DPR Thailand ke Kepatihan Yogyakarta, Selasa (14/3).

Di samping itu, lanjutnya, bagi pelaku klithih yang sudah tertangkap harus benar-benar dilakukan tindakan. Penegakan hukum harus diberikan yang tujuannya bukan hanya memberikan efek jera tetapi juga dari sisi edukasi tentang hal itu. Ia menegaskan kalau pelau sudah tertangkap mau tidak mau harus diproses dan tentu mengedepankan lebih pada sisi edukasi tentang remaja.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement