Selasa 14 Mar 2017 17:27 WIB

Investor Korsel Tertarik Perfilman Indonesia

Film asing di bioskop Indonesia
Foto: AP Photo/Irwin Fedriansyah
Film asing di bioskop Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf mengungkapkan para investor asal Korea Selatan (Korsel) tertarik dengan industri perfilman di Indonesia. Hanya saja sebelumnya diganjal oleh peraturan untuk investor asing yang diterbitkan melalui paket kebijakan ekonomi.

"Sekarang sudah boleh punya satu persen saham di perbioskopan Indonesia," ujar Triawan di Jakarta, Selasa, (14/3).

Ia menambahkan, investor Korea juga sudah menawarkan hibah sebesar 5,5 juta dolar AS untuk membiayai program Integrated Box Office System (IBOS).

"Mereka melihat bioskop di Indonesia transparan. Mereka juga bisa menikmatinya," kata Triawan.

Dirinya berharap ke depan akan ada kerja sama dengan Korsel untuk memproduksi film. Terkait pencairan dana hibah sendiri, masih menunggu aturan Peraturan Menteri Pendidikan dan Budaya (Permendikbud) dan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Meski begitu, ia memastikan tahun ini.

Triawan menjelaskan, kerja sama di bidang ekonomi kreatif dengan Korsel bukan hal baru. Sebelumnya Bekraf dan Korea Film Council (Kofic) mengadakan Korea-Indonesia Global Film Network pada dua tahun lalu. Bekraf pun membantu The Korea Creative Content Agency (KOCCA) mendirikan kantor perwakilan di Indonesia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement