Selasa 14 Mar 2017 18:02 WIB

Lulung Anggap Pemecatannya oleh Djan Faridz Cuma Lucu-lucuan

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Angga Indrawan
Abraham Lunggana atau Haji Lulung.
Foto: Antara/Reno Esnir
Abraham Lunggana atau Haji Lulung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Abraham Lunggana alias Haji Lulung menyebut keputusan pemecatannya oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) kubu Djan Faridz sebagai suatu hal yang lucu. Pasalnya, dia menilai proses pemecatannya tersebut tidak sesuai dengan mekanisme yang diatur oleh anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) parpol berlambang Kabah itu.

"Saya bilang (pemecatan saya) ini lucu-lucuan. Mungkin mereka (Djan Faridz dan kawan-kawan) bercanda karena tidak baca atau lupa bahwa asas partai ini Islam," kata Lulung kepada wartawan di Jakarta, Selasa (14/3).

Dia mengatakan, sesuai mekanisme yang diatur dalam AD/ART PPP, proses pemberhentian seorang kader partai mesti melalui surat teguran sebanyak tiga kali terlebih dulu. Namun, sampai namanya dinyatakan dipecat oleh DPP PPP kubu Djan Faridz, Senin (13/3 kemarin, Lulung mengaku belum ada satu surat teguran pun yang dia terima.

"Harusnya saya terima teguran pertama, kedua, dan ketiga. Ini enggak dapat. Terus saya dipecat juga enggak dapat surat pemecatan dari dia (Djan Faridz). Malah media tahu lebih (dulu soal pemecatan saya). Makanya saya bilang ini lucu-lucuan," katanya.

Lulung mengaku tidak ambil pusing dengan aksi pemecatan yang dilakukan oleh Djan Faridz terhadap dirinya dan sembilan kader PPP Jakarta lainnya. Dia pun merasa yakin, pemecatannya dari DPRD DKI juga tidak akan berlangsung dengan mudah. Lulung bahkan tidak peduli jika nantinya dia harus menjalankan posisi tanpa fraksi di DPRD DKI.

"Saya ambil contoh Fahri Hamzah (yang dipecat oleh PKS). Sampai hari ini dia masih tetap di DPR, kok. Dia sepertinya sekarang enggak punya fraksi, sendirian aja," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PPP Djan Faridz memecat Lulung karena dinilai telah melanggar AD/ART parpol. Pemecatan Lulung mulai berlaku sejak Senin (13/3) kemarin.

Menurut Djan, Lulung sudah memutuskan mendukung pasangan calon guberunur/wakil gubernur Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (Anies-Sandi) pada putaran kedua Pilkada DKI ini. Padahal, DPP PPP kubunya diketahui telah memberikan dukungan kepada pasangan pejawat Basuki T Purnama dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) sejak putaran pertama pilkada.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement