REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Tindak kejahatan pencurian dengan kekerasan dengan merampas sepeda motor semakin marak di Pekanbaru, Provinsi Riau berdasarkan laporan dari kepolisian resor setempat dalam beberapa hari belakangan.
"Masyarakat agar tetap menjaga kewaspadaan, jangan lengah karena pelaku kejahatan terus menunggu korban yang lengah," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polresta Pekanbaru Ipda Dodi Vivino di Pekanbaru, Selasa (14/3).
Perampasan sepeda motor tidak hanya bermodus seperti begal yang melukai korban hingga terjatuh lalu merampas. Tapi pada dua kasus ada pelaku yang sempat berboncengan bersama korban.
Seperti yang diungkap Polresta Pekanbaru pada peristiwa pencurian dengan kekerasan pada Jumat (10/3). Pelaku memergoki korban bersama teman wanitanya sedang duduk di Taman Kota Pekanbaru
Tiba-tiba pelaku datang dan mengatakan, "Ngapain kalian disini, pacaran, ikut saya ke kantor". Kemudian langsung menaiki sepeda motor milik korban dan menyuruh korban dan teman wanitanya untuk ikut bergoncengan.
Namun ketika masuk ke Jalan Imam Munandar Kecamatan Tenayan Raya Kota persisnya di dekat Jembatan Sail tersangka menyuruh korban dan pacarnya turun dari sepeda motor. "Lalu tersangka langsung mendorong korban dan teman wanitanya Yuli ke dalam parit dengan kuat dan langsung melarikan satu unit sepeda motor Honda Beat," ungkap Dodi.
Kejadian lainnya pada Kamis (9/3) yang diterima laporannya Senin (13/3) bahkan dilakukan oleh teman korban sendiri. Terlapor yang masih dalam penyelidikan pergi bersama korban menggunakan sepeda motor milik orang tua korban. Lalu sesampai di jalan terlapor merampas sepeda motor dan telepon seluler milik korban.
Polresta Pekanbaru untuk memudahkan penanganan telah meluncurkan aplikasi berbasis android untuk kemudahan laporan masyarakat. "Gunakan aplikasi Polisi Zapin Masyarakat untuk percepatan laporan kepada Polresta Pekanbaru," saran Kasubbag Humas.