REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebih dari 95,6 persen populasi Kosovo adalah Muslim merujuk sensus 2011. Sisanya Kristen Ortodoks , katolik, dan tidak beragama. Kebanyakan muslim Kosovo adalah etnis Albania. Dan sisanya etnis Slavia.
Namun, jangan heran dan sudah menjadi rahasia umum Islam di negara yang terletak di tenggara Eropa ini dikenal sebagai Islam paling liberal di dunia selama beberapa dekade, bahkan hingga sekarang.
Negara ini tidak memiliki agama resmi. Konstitusi menetapkan Kosovo sebagai negara sekuler yang netral dalam hal keyakinan agama. Semua orang sama di depan hukum dan bebas menjalani keyakinannya berdasarkan hati nurani.
Bagi warga Kosovo, agama adalah domain pribadi, bukan urusan publik. Itulah mengapa banyak pihak yang menyangsikan Kosovo sebagai negara mayoritas Muslim.
Muslim Kosovo mengaku, mereka tidak betul-betul mempraktikkan keyakinan mereka seperti Muslim di negara mayoritas lainnya. Di negara ini kita akan sulit menemukan perempuan Muslim yang mengenakan jilbab dan alkohol dijual secara bebas.
Lihat saja pada 2009, bagaimana respons publik ketika pemerintah Kosovo melarang pakaian keagamaan di sekolah dasar dan tinggi. Larangan ini memicu protes oleh umat Islam yang taat. Menurut pemerintah, keputusan tersebut diberlakukan karena sejalan dengan konstitusi sekuler negara itu.
Beberapa warga Kosova yang setuju mengatakan, perempuan yang mengenakan jilbab di depan umum berarti melawan tradisi sekuler negara tersebut.