REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Anggaran bantuan operasional sekolah (BOS) untuk siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) mengalami pengurangan setelah kewenangannya diambil alih pemerintah provinsi. Untuk menutupi kekurangan itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon meminta bantuan kepada Pemkot Cirebon.
Kepala Disdik Kota Cirebon, Jaja Sulaeman menyebutkan, saat ini setiap siswa SMA hanya mendapatkan dana BOS sebesar Rp 700 ribu per tahun. Padahal, sebelum dialihkan kewenangannya ke Pemprov Jabar, dana BOS untuk siswa SMA mencapai Rp 1,2 juta per tahun.
"Ya (dana BOS untuk siswa SMA) ada penurunan," ujar Jaja, Selasa (14/3).
Jaja mengaku tidak ingin kekurangan dana BOS itu dibebankan kepada siswa melalui sumbangan penyelenggaraan pendidikan (SPP). Apalagi untuk siswa yang berasal dari keluarga miskin.
Untuk menutupi kekurangan dana BOS tersebut, Jaja berharap Pemkot Cirebon bersedia untuk ikut membantu biaya operasional siswa SMA di Kota Cirebon. Pihaknya pun telah melaporkan kekurangan tersebut kepada DPRD Kota Cirebon.
"Semoga saja anggarannya ada, sehingga kita bisa membantu siswa di Kota Cirebon," tutur Jaja.
Jaja menambahkan, secara umum anggaran untuk Disdik Kota Cirebon tahun ini juga berkurang drastis dibandingkan tahun sebelumnya. Yakni dari Rp 82 miliar menjadi Rp 41 miliar.
Pengurangan anggaran itu di antaranya karena ada dana sebesar Rp 17 miliar yang sebelumnya dianggarkan untuk pengelolaan SMA kini dikembalikan ke APBD Kota Cirebon. Sebab mulai tahun ini pengelolaan SMA kewenangannya dialihkan ke pemerintah provinsi.
Ketua Komisi C DPRD Kota Cirebon, Doddy Ariyanto saat dimintai tanggapannya berharap agar kekurangan dana BOS untuk siswa SMA tersebut bisa ditutupi oleh Pemkot Cirebon. Hal itu terutama untuk warga miskin dan warga rentan miskin.
"Dikhawatirkan mereka tidak selesai mengikuti pendidikan hingga SMA karena kan anggaran BOS-nya berkurang," tandas Doddy.