Rabu 15 Mar 2017 07:30 WIB

Mentan: Perintah Presiden Bangun Pertanian di Wilayah Perbatasan

Red: Bayu Hermawan
Menteri Pertanian Amran Sulaiman ikut memanen kacang tanah di desa kenebibi, Kabupaten Belu, NTT.
Foto: Republika/Bayu Hermawan
Menteri Pertanian Amran Sulaiman ikut memanen kacang tanah di desa kenebibi, Kabupaten Belu, NTT.

REPUBLIKA.CO.ID, ATAMBUA -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyempatkan mendatangi pintu gerbang perbatasan Republik Indonesia dan Timor Leste di Motaain, Atambua, Nusa Tenggara Timur, Selasa (14/3). Amran mengatakan pertanian di wilayah perbatasan harus ditingkatkan, karena selain sebagai lumbung pangan masyarakat di perbatasan, hasil pertanian bisa diekspor ke negara tetangga.

"Ini coba kita lihat, ini di lempar saja (hasil pertanian), di lempar nyeberang sudah ekspor. Tinggal tanam disini, hasilnya langsung dikirim selesai," ujarnya di pos lintas batas RI-Timor Leste.

Untuk itu, Amran meminta masyarakat di perbatasan untuk tidak malas dalam mengembangkan pertanian. Selain itu, masyarakat juga harus lebih fokus bertani dibandingkan mengurusi hal-hal yang bukan menjadi bidang mereka.

"Masalahnya malas. Selain itu petani ini banyak urusannya, segala diurusi, mulai dari pemilihan kepala daerah sampai presiden juga diurusi. Lebih baik fokus dalam bertani, agar hasilnya berlimpah," katanya.