Rabu 15 Mar 2017 08:43 WIB

KBRI Nigeria Waspadai Ancaman Boko Haram

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Pasukan Boko Haram
Foto: thestreetjournal
Pasukan Boko Haram

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Kedutaan Besar Republik Indonesia di Abuja terus memantau situasi terkait terorisme dan kekerasan di Nigeria. Hal ini disampaikan Duta Besar RI di Nigeri, Harry Purwanto pada Republika.co.id, Rabu

(15/3).

Harry menegaskan krisis kemanusiaan termasuk kelaparan hanya terjadi di bagian timur laut. Penyebab utamanya adalah aksi terorisme Boko Haram dan kekeringan yang panjang.

"KBRI senantiasi memantau situasi terutama tentang aksi kekerasan oleh kelompok Boko Haram dan penanggulangannya oleh Pemerintah Nigeria, Kamerun, Niger, dan Chad serta masyarakat internasional," kata Harry.

Menurutnya, Pemerintah Nigeria sudah berhasil menuntas kelompok Boko Haram dan menghancurkan pusat kekuatan Boko Haram di Hutan Sambisa di perbatasan antara Kamenur, Chad, dan Niger. Namun ancaman terorisme belum berakhir.

"Selain harus mengantisipasi serangan terorisme yang dilakukan secara sporadis, Nigeria dan negara yang terimbas lainnya masih harus menyelesaikan masalah yang timbul," kata dia. Termasuk di antaranya pengungsian dan kelaparan.

Pemerintah juga perlu menjalankan program rehabilitasi, penanganan deradikalisasi para tahanan eks Boko Haram, membangun kembali struktur pemerintahan yang efektif, membangun kembali infrastruktur yang rusak, dan mengolah pertanian terbengkalai selama lima tahun terakhir.

Mengenai kondisi di wilayah timur laut Nigeria, wilayah yang yang pernah dikuasai oleh kelompok Boko Haram seperti Borno, Gombe, dan Yobe masih belum pulih infrastrukturnya. Ancaman keamanan pun masih cukup tinggi. 

Sementara itu, 195 dari 276 "Chibok Girls" yang diculik sampai saat ini belum ditemukan. Menurut Harry, kunjungan ke wilayah krisis tersebut memerlukan pengaturan khusus dan lebih diutamakan bagi pihak donor yang dikoordinasikan oleh Organisasi-Organisasi Internasional dan bekerja sama dengan pihak militer Nigeria.

Baca juga,  Bom Bunuh Diri Nigeri Kini Gunakan Bayi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement