Rabu 15 Mar 2017 09:52 WIB

Jembatan Kuning Jadi Ikon Wisata di Nusa Penida

Nusa Penida
Foto: i-net
Nusa Penida

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Jembatan Kuning yang menghubungkan Nusa Lembongan dengan Nusa Ceningan di Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, sebuah pulau yang terpisah dengan daratan Bali yang menjadi ikon pariwisata daerah itu kini dilengkapi dengan lampu hias berwarna warni.

"Jembatan sepanjang 140 meter dan lebar 1,8 meter kini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat dan wisatawan mancanegara pada sore hingga malam hari dengan lampu berwarna warni," kata Perbekel Lembongan, Nusa Penida I Gede Ketut Arjaya, Rabu (15/3).

Ia mengatakan, fasilitas umum yang juga dikenal dengan jembatan Cinta itu senantiasa menjadi daya tarik wisatawan mancanegara yang mulai mengunjungi pulau tertinggal terluar dan terdepan (3T) di Bali tersebut.

"Bagi wisatawan asing kurang lengkap rasanya jika tidak dapat mengabadikan momentum di jembatan kuning, baik siang maupun malam hari," ujar I Gede Ketut Arjaya.

Ratusan wisatawan mancanegara setiap sore berada di sekitar Jembatan Cinta sambil menunggu matahari tenggelam, begitu sore sekaligus menyaksikan keindahan jembatan kuning yang berbalut dengan ornamen lampu.

Jembatan yang baru diresmikan secara ritual Hindu (dipelaspas) 25 Februari 2017, dibangun dengan dana pemerintah pusat melalui Balai Sungai dan Jalan Bali Penida sebesar Rp 3,4 miliar.

Pembangunan jembatan tersebut, karena sebelumnya fasilitas umum itu ambruk pertengahan Desember 2016 dan dalam pembangunan kembali itu diperuas 0,2 meter dari sebelumnya lebar 1,6 meter menjadi 1,8 meter, namun panjangnya tetap 140 meter.

Jembatan Kuning tersebut mempunyai arti penting bagi masyarakat setempat, termasuk wisatawan mancanegara yang berliburan di daerah itu. Jembatan tersebut mempunyai kekuatan untuk menanggung beban sekitar 30 ton, namun khusus diperuntukkan bagi pejalan kaki dan sepeda motor.

Kepulauan Nusa Penida yang terdiri atas satu kecamatan memiliki luas 363 km2 atau dua pertiga dari wilayah Kabupaten Klungkung. Hanya satu sepertiga wilayah Kabupaten Klungkung yang menjadi satu dengan daratan Bali.

Masyarakat di kepulauan terpencil itu selama ini menyeberang dengan menggunakan perahu motor dan kapal roro dengan kondisi gelombang yang cukup dahsyat. kapal Nusa Jaya Abadi yang beroperasi sejak tahun 2007 menghubungkan dermaga Nusa Penida (Klungkung) dengan pelabuhan Padangbai, Kabupaten Karangasem dapat ditempuh dalam waktu 30 menit.

Pulau Nusa Penida dan dua nusa lainnya dikeliling oleh lautan yang memiliki panorama alam bawah laut dengan terumbu karang yang lestari tempat bersarangnya ratusan jenis ikan hias yang berwarna-warni.

Pemandangan alam bawah laut sangat dinikmati wisatawan mancanegara yang selama ini untuk menjangkau lokasi itu menggunakan kapal wisata dari pelabuhan Benoa, berangkat pagi hari dan kembali sore harinya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement