REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kantor berita nasional Korea Selatan (Korsel) Yonhap pada Rabu (15/3) waktu setempat mengabarkan, pemimpin Korea Selatan Park Geun-hye bersedia untuk bekerja sama dengan pihak penyelidik mengenai skandal kasus korupsi yang menimpanya. Seperti diketahui Park baru saja digulingkan pada pekan lalu dan saat ini ia kembali di kediamannya di ibu kota sebagai rakyat biasa.
Pada Jumat pekan kemarin, Mahkamah Konstitusi Korsel mengabulkan usulan parlemen untuk memakzulkan pemimpin Korsel yang pertama kali dipilih melalui pemilihan umum itu. Meskipun Park sampai sekarang masih membantah telah melakukan kesalahan dalam skandal korupsi yang melibatkan elite politik dan pengusaha besar di Korsel.
Sebelumnya seorang jaksa memberitahukan bahwa jadwal panggilan ke kantor kejaksaan untuk Park adalah hari Rabu (15/3). Sedangkan salah satu kuasa hukum Park, Sohn Beom-gyu, mengatakan kepada Yonhap, kliennya akan bekerja sama dengan baik dalam penyelidikan ini.
"Park akan secara aktif bekerja sama selama penyelidikan selama situasinya memungkinkan," ujar Sohn.
Park resmi meninggalkan kompleks kepresidenan Blue House di Seoul sejak Ahad (11/3). Park dituduh berkolusi dengan rekannya Choi Soon-sil agar menekan sebuah perusahaan besar untuk berkontribusi dalam membiayai yayasannya. Yayasan itu diklaim dibentuk untuk mendukung kebijakan-kebijakan Park dan memungkinkan Choi turut campur dalam urusan negara.
Sementara itu perusahaan besar yang dituduh, Samsung Group, menolak dituduh melakukan kesalahan. Demikian pula dengan Choi Soon-sil yang tetap bersikeras tidak melakukan kesalahan dalam hal ini.