REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan target utama dari pemanfaatan energi baru terbarukan bukan sekedar mencapai 23 persen pada 2025. Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan yang terpenting bisa mencukupi kebutuhan listrik masyarakat dengan harga yang terjangkau.
"Target utama kita menyediakan energi yang cukup untuk masyarakat dan affordable," kata Rida dalam forum biogas di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Rabu (15/3).
Ia menuturkan kenyataan yang terjadi di kebanyakan negara berkembang seperti Indonesia masih bergantung pada energi fosil. Padahal suatu saat energi tersebut bakal habis alias tidak dapat diperbaharui.
"Di sini posisi EBT yang lebih ramah lingkungan dan sustainable (berkelanjutan)," ujar Rida.
Ia melanjutkan, beberapa negara sudah dominan dalam pemanfaatan EBT. Bahkan, kata dia, ada yang mencapai sekitar 80 persen. "Kita sudah dalam jalur itu," tutur Rida.
Pemerintah, jelas Rida terus mencari kebijakan paling optimal dalam pemanfaatan EBT tanpa harus membebani masyarakat dengan harga listrik yang tinggi. Keluarnya Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2017 menurut dia menunjukkan hal itu. Permen tersebut mengatur tentang pemanfaatan sumber EBT untuk penyediaan tenaga listrik guna mewujudkan harga listrik EBT yang kompetitif dan ekonomis bagi masyarakat.