REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Cimahi mengungkapkan lahan pertanian di wilayahnya hanya tersisa 137 hektar. Dimana, 85 hektar berada di utara, 46 hektare di selatan dan sisanya di wilayah tengah.
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Cimahi, Huzen Rachmadi mengatakan pemenuhan kebutuhan pangan di Kota Cimahi masih mengandalkan pasokan dari daerah lain. Sebab, produksi yang dihasilkan dari lahan pertanian di Cimahi hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan warga sekitar 3,4 persen dari total keseluruhan.
"Cadangan pangan menjadi opsi Kota Cimahi untuk memenuhi kebutuhan pangan melalui kerja sama dengan Provinsi Jawa Barat dan Bulog," ujarnya, Rabu (15/3).
Ia menuturkan, langkah tersebut dilakukan agar kebutuhan pangan masyarakat untuk semua kalangan terpenuhi. Sebab, pihaknya tidak bisa mengandalkan hasil pangan sendiri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Saat ini menurutnya, pihaknya juga melakukan revitalisasi Dewan Ketahanan Pangan. Sehingga diharapkan bisa lebih berkontribusi dengan cara perubahan struktur. "Dewan Pangan tugasnya memberikan saran kepada pemerintah kota supaya bisa meningkat hasil pangannya,” ungkapnya.
Pelaksana Tugas Wali Kota Cimahi, Sudiarto menambahkan, Dewan Ketahanan pangan memiliki peran untuk merumuskan kebijakan, evaluasi serta pengendalian sistem ketahanan pangan. “Untuk mencapai kondisi ketahanan pangan yang mantap diperlukan kerja sama dinamis dari semua pihak terkait,” ujarnya.