Rabu 15 Mar 2017 14:47 WIB

Djarot: Asal Mau Kerja, Kita Bisa Hidup di Jakarta

Calon Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (kanan) berdialog dengan pedagang di Pasar Kedip, Jakarta, Rabu (15/3).
Foto: Antara/Atika Fauziyyah
Calon Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (kanan) berdialog dengan pedagang di Pasar Kedip, Jakarta, Rabu (15/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mendukung kegiatan ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan kesejahteraan warga. Menurut Djarot, salah satu bentuk dukungan terhadap ekonomi rakyat adalah membeli barang atau produk dalam negeri. 

"Kenapa kita belanja dari orang sendiri? Itulah bentuk sebetulnya menumbuhkan ekonomi kerakyatan. Mereka itu juga ada modal Rp 200 ribu, ada yang Rp 400 ribu. Asalkan kita mau bekerja di Jakarta, kita bisa hidup," kata Djarot saat blusukan di Pasar Kedip, Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (15/3).

Djarot mengatakan dengan diberikan bantuan modal, masyarakat dapat membuka usaha dagang dalam rangka meningkatkan kesejahteraan mereka. "Kita akan mendidik warga supaya bisa hidup mandiri. Yang tidak mandiri ini kita bantu," ujarnya. 

Saat blusukan itu, Djarot membeli berbagai bahan makanan seperti wortel, ubi dan jeruk nipis dari pedagang di pasar itu. Di samping itu, Djarot juga mengimbau warga yang kurang mampu dan belum mendapat Kartu Jakarta Pintar (KJP) agar mendaftarkan diri untuk mendapat bantuan pendidikan itu. 

Dia menekankan KJP untuk keluarga yang kurang mampu dan mengimbau agar KJP disalurkan tepat sasaran. "Selalu saya wanti-wanti KJP untuk keluarga tidak mampu bukan keluarga kaya supaya tepat sasaran," tuturnya. 

Dia mengimbau agar warga tidak mengaku-ngaku tidak mampu untuk mendapatkan bantuan KJP itu. "Mental kita ini kadang-kadang dirusak untuk gratisan semuanya, mendadak miskin," tuturnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement