REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Polisi Malaysia akhirnya bisa mengonfirmasi identitas Kim Jong-nam berdasarkan sampel DNA dari salah satu anaknya.
Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, Rabu (15/3), mengatakan negosiasi telah berjalan sejak Senin lalu untuk menyelesaikan ketegangan diplomatik antara Malaysia dan Korea Utara terkait kematian saudara seayah Kim Jong-un itu.
Korea Utara dicurigai menjadi dalang kematian Kin Jong-nam. Negara komunis tersebut menyebut korban tewas adalah Kim Chol. Korut juga menolak hasil autopsi Malaysia.
Namun, Zahid tidak mengatakan kapan dan dimana sampel DNA tersebut diambil. Kim Jong-nam diyakini memiliki dua putra dan seorang anak perempuan.
Mereka tinggal di Beijing dan Makau. Namun, keberadaan mereka saat ini tidak diketahui.
Seorang pemuda yang mengklaim sebagai putra Kim Jong-nam muncul dalam video di Youtube pekan lalu. Pria tersebut mengatakan dia dalam kondisi aman bersama ibu dan adik perempuannya.
Pejabat Malaysia mengatakan jasad Kim Jong-nam telah dibalsem untuk mengawetkannya. Keluarga Kim diberi waktu dua hingga tiga pekan untuk mengklaimnya.
Hubungan Malaysia dan Korut berada dalam titik terendah sejak kematian Kim. Malaysia mengusir duta besar Korea, dan begitu pula sebaliknya.
Sebanyak empat dari tujuh tersnagka warga Korea yang dicari Malaysia diyakini telah keluar dari Malaysia di hari Kim terbunuh. Polisi mengatakan, tiga lainnya, termasuk diplomat Korut dan pegawai di Air Koryo diyakini berlindung di Kedubes Korut di Kuala Lumpur.