Kamis 16 Mar 2017 06:38 WIB

Kemenpupera Bangun 90 Embung Baru Tahun Ini

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Hazliansyah
Embung. Ilustrasi
Foto: Antara
Embung. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka mencapai ketahanan air dan kedaulatan pangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) pada 2017 memprioritaskan membangun sembilan bendungan baru.

Selain itu juga jaringan irigasi baru seluas 84 ribu hektare, rehabilitasi jaringan irigasi seluas 323 ribu hektare, pembangunan 90 embung, pembangunan sarana dan prasarana pengendali banjir sepanjang 154 kilometer, serta pembangunan atau peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan air baku.

Menteri Pupera Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya terus berupaya maksimal terkait penyediaan sarana dan prasarana air demi ketahanan air dan kedaulatan pangan tersebut. Sebab, ini merupakan tugas dalam memenuhi program prioritas Kemenpupera.

"Puluhan embung sedang dalam proses pembangunan dan akan kita selesaikan tahun ini. Ada embung berukuran besar dan juga puluhan embung kecil," katanya dikutip dari siaran pers, Rabu (15/3).

Untuk diketahui, embung merupakan bangunan konservasi air berbentuk kolam yang berfungsi menampung air hujan dan air limpahan atau air rembesan. Keberadaan embung memiliki fungsi besar karena merupakan salah satu upaya untuk menanggulangi kekurangan air ketika musim kemarau.

Embung akan menyimpan air di musim hujan dan diharapkan bisa dimanfaatkan saat musim kemarau atau saat kekurangan air. Volume embung maksimal 500 ribu meter kubik dengan kedalaman kurang dari 15 meter.

Hingga 2014, telah dibangun sebanyak 1.334 embung yang tersebar di Indonesia. Pembangunan embung akan dilanjutkan, mengingat fungsinya yang besar dan biaya yang relatif murah dibanding pembangunan bendungan.

Selama dua tahun terakhir yakni 2015-2016 telah dibangun 498 embung dengan anggaran Rp 2,73 triliun. Sementara untuk tahun ini akan kembali dibangun sebanyak 90 buah embung baru.

"Dengan demikian, sampai dengan akhir 2017, ditargetkan sebanyak 1.922 buah embung dapat terbangun yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia," kata dia.

Dari 498 embung yang dibangun dalam 2015-2016, beberapa diantaranya memiliki volume cukup besar seperti Embung Diponegoro, Jawa Tengah dengan luas tampungan 200 ribu meter kubik, Embung Sumba di Sumba dengan luas tampungan 173 ribu meter kubik, dan Embung Sarimulyo dengan daya tampung 82.600 meter kubik.

Embung Payung Sekaki di Riau juga berkapasitas cukup besar dengan daya tampung 67.550 meter kubik, Embung Merongga dengan daya tampung 50 ribu meter kubik dan Embung Anggatoa dengan daya tampung 40 ribu meter kubik di Sulawesi Tenggara.

Selain berfungsi sebagai media konservasi air, embung juga bisa menjadi habitat berbagai jenis tumbuhan dan hewan, sebagai pengatur fungsi hidrolis dan penghasil oksigen. Ke depannya sangat dimungkinkan embung akan dikembangkan menjadi media konservasi air layaknya bendungan atau waduk.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement