REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Indonesia kembali berduka dengan wafatnya salah seorang tokoh kharismatik, ulama yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden KH Hasyim Muzadi. Kabar duka wafatnya Kiai Hasyim disampaikan sejumlah tokoh di akun media sosialnya.
Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin, lewat akun Twitter-nya menyampaikan duka cita. "Telah wafat KH Hasyim Muzadi pagi ini. Mari doakan almarhum diampuni kesalahnnya, diterima amal bajiknya, berada di sisi-Nya, Alfatihah... ," tulis Menag Lukman.
Kabar duka juga disampaikan oleh KH Mustofa Bisri. Di akun Twitter-nya, dia menyampaikan kabar kehilangan tokoh yang juga mantan Ketua PBNU itu. "Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Kita kehilangan lagi seorang tokoh, mantan ketua PBNU KH Hasyim Muzadi. Semoga khusnul khatimah," tulis Gus Mus.
Kiai Hasyim sempat dirawat di rumah sakit Lavalette beberapa kali. Pada Senin (13/3) lalu, pendiri Pondok Pesantren al-Hikam tersebut sudah keluar dari Rumah Sakit Lavalette Malang dan kembali ke kediamannya. Kiai Hasyim juga sempat dijenguk oleh Presiden Joko Widodo, Rabu (15/3) kemarin.
Ketua tim dokter yang menangani Kiai Hasyim, dr Hariadi Moeljosoedirjo, usai mendampingi Presiden Jokowi yang membesuk Kiai Hasyim memaparkan jika Kiai Hasyim menderita berbagai komplikasi penyakit. "Beliau sakit kuning, kencing manis, dan batuk-batuk. Namun tidak kuat mengeluarkan dahak sehingga mengakibatkan sesak napas," kata Hariadi.
Menurutnya, untuk mengatasi sesak napas tim dokter telah menyedot dahak yang menyumbat tenggorokan. "Tadinya tidak kersa dhahar (tidak mau makan) jadi daya tahan tubuh menurun lalu kena infeksi, tiduran terus lalu batuk," ujarnya.
Namun, ternyata takdir berkata lain. Hanya tiga hari setelah kembali berada di rumahnya, Kiai Hasyim kini kembali untuk selamanya menghadap Sang Khalik. Selamat jalan Pak Kiai.