REPUBLIKA.CO.ID, TAREE -- Banjir bandang melanda New South Wales (NSW) utara dan Queensland tenggara, Australia setelah sebelumnya didahului dengan hujan lebat disertai badai berhari-hari sejak Ahad (11/3) waktu setempat.

Pada Ahad (11/3) dimulai dengan badai kuat, ketika sistem tekanan rendah tingkat atas berinteraksi dengan hangat dan udara lembab mengalir dari Laut Tasman. Lalu badai yang menghasilkan angin merusak lingkungan sekitar. Hujan disertai hujan es melanda sebagian wilayah NSW dan Queensland.

Kru darurat di NSW menerima lebih dari 80 panggilan untuk bantuan pada Rabu (15/3) malam, terutama untuk atap bocor. Juru bicara Layanan Darurat NSW Sue Pritchard mengatakan sudah ada 16 orang yang diselamatkan sejak Ahad tersebut.

"Sebagian besar pekerjaan menyelamatkan orang-orang yang terjebak banjir, atau mencoba untuk menyeberang jalan yang banjir," kata Pritchard, dikutip dari Guardian, Kamis (16/3).

Ahli meteorologi Weatherzone Rob Sharpe mengatakan daerah yang paling terkena adalah NSW pertengahan utara pantai dan daerah sungai utara, dari Taree ke Cape Byron. Dengan curah hujan lebih dari 100 mm dalam 24 jam pada pukul 09.00, Kamis (16/3).

"Ini cukup langka untuk kejadian hujan badai yang jatuh di sebuah wilayah yang luas pada saat ini, di bentangan panjang garis pantai," kata Sharpe.

Kota Sawtell, yang terletak 500 kilometer utara Sydney, menerima hujan 250 mm dalam 24 jam pada pukul 09:00 hari Kamis (16/3). Smokey Cape, di 450 kilometer utara Sydney, memiliki curah hujan terbesar pada Maret di sepanjang 43 tahun ini, hujan terekam sebanyak 180 mm dalam 24 jam pada pukul 09.00. Sedangkan Port Macquarie dilanda hujan 166 mm, Sharpe menyebutkan ini yang terberat dalam 10 tahun.

Hujan dan badai yang akan terus berlanjut di wilayah metropolitan hingga Sabtu (18/3), dengan angin meningkat pada hari Jumat (17/3). Hujan deras juga diperkirakan melanda Hunter, Illawarra dan Tablelands pusat, dari barat Blue Mountains.

Ikuti Whatsapp Channel Republika