REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa merasa sedih dan sangat kehilangan sosok tokoh NU yang selalu menyuarakan Islam sebagai agama rahmatan lil alamin. Almarhum dikenal tidak saja di dalam negeri tapi juga di dunia internasional.
"Innalilahi wa innaillaihi rojiun. Saya kehilangan sosok beliau yang teduh dan tenang. NU khususnya dan bangsa Indonesia juga pasti kehilangan tokoh yang kerap berpesan kepada umat untuk membawa Islam sebagai penyemai kedamaian, penyemai kasih dan selalu menyampaikan agar mengerangkakan hubungan harmonis agama dan negara," ujar Khofifah yang tiba di rumah duka di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hikam, Kukusan, Beji, Depok, Kamis (16/3), pukul 09.30 WIB.
Diutarakan Khofifah, kondisi kesehatan KH Hasyim Muzadi sejak Rabu (15/3) terus menurun dan melemah terbaring ruang ICU di Rumah Sakit Lavalette, Malang, Jawa Timur. "Saya terus update kondisi kesehatan beliau dengan tim dokter yang merawat, sampai Kamis (16/3), pukul 03.30 WIB, kondisi tensinya terus menurun, dan saya dapat kabar pada pukul 06.15 WIB, beliau telah dipanggil ke haribaan Allah, mudah-mudahan beliau khusnul khotimah," terangnya.
Khofifah berharap bangsa Indonesia dapat menerjemahkan dengan baik seluruh pikiran-pikiran
mantan Ketua Umum PBNU itu untuk membumikan Islam sebagai penyemai damai dan penyemai kasih. "Saya berharap kita semua dapat melanjutkan seluruh pemikiran-pemikiran beliau sebagai sang pencerah kehidupan yang damai dan tak kenal lelah memberikan dan menyumbangkan. Ilmunya kepada generasi muda bangsa ini," tuturnya dengan mata yang berkaca-kaca.
Menurut dia, banyak yang sudah disumbangkan pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam itu terhadap kehidupan berbangsa. "Sekali lagi, banyak hal yang beliau punya, pemikiran besar untuk bangsa. Mari kita semua berdoa agar Alm KH Hasyim Muzadi mendapat tempat yang indah di sisi-Nya. Aamiin," pungkas Khofifah.