REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Indonesia masih terus berbenah untuk menggelar Asian Games 2018 pada Agustus mendatang. Pada saat yang sama, Indonesia juga akan mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Asian Paragames 2018, kompetisi bagi atlet difabel Asia pada 8-16 Oktober, tak lama setelah Asian Games selesai.
Terkait persiapan Asian Paragames 2018, Rapat Kordinasi (Coorcom) Komite Paralimpiade Asia (APC) digelar Kamis 16/3) di Hotel Menara Peninsula, Jakarta. Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto mengungkapkan dalam rapat tersebut dibahas mengenai hal-hal pokok, salah satunya kesiapan venue.
“Kami membahas sejauh mana kesiapan venue untuk Asian Paragames 2018 nanti,” kata Gatot di Hotel Menara Peninsula. Dia mengatakan Asian Paragames 2018 akan dihelat di Jakarta dan venue hanya akan menggunakan kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan.
Dalam kesiapan venue, lanjut Gatot, fokus persiapan mengenai lokasi yang aksesnya harus sesuai dengan atlet difabel. Hal itu tentunya untuk memudahkan aktivitas para atlet difabel saat berada di kawasan GBK.
Meskipun rapat koordinasi baru dilakukan yang pertama, kesiapan venue memang sudah disesuaikan berbarengan dengan renovasi GBK untuk Asian Games 2018. “Dulu kan stadion utama GBK misalnya, itu tidak ramah untuk mereka yang difabel. Untuk yang saat ini kami pastikan sudah sesuai. Orang yang pakai kursi roda misalnya, tidak susah keluar dari GBK,” jelas Gatot.
Selain soal venue, Gatot juga meminta kepada pihak APC untuk mengkritisi yang harus disiapkan pemerintah Indonesia untuk Asian Paragames 2018. Termasuk juga kekurangan yang memang harus diperbaiki karena bersamaan juga dengan pross renovasi GBK.