REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Rini Soemarno menunjuk Elia Massa Manik menjadi direktur utama PT Pertamina (Persero) menggantikan Dwi Soetjipto yang diberhentikan pada 3 Februari 2017. Elia Massa Manik sebelumnya adalah Dirut Holding PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III.
Elia mengatakan, banyak agenda Pertamina yang harus dijalankan yang merupakan bagian dari program pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan energi. "Semua jajaran Pertamina dari top leader hingga karyawan harus memiliki holistic skill sehingga terbangun jiwa kepemimpinan pada setiap manajer hingga pemimpin puncak," kata dia.
Elia Massa Manik, lahir di Medan 1 Mei 1965, menempuh pendidikan S1 dari Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Lingkungan ITB (1983-1988), dan menyelesaikan S2 jurusan master business management dari Asian Institute of Management, Makati, Pilipina (1990-1992).
Elia Massa Manik mulai berkarier di BUMN ketika menjadi CEO pada PT Kertas Basuki Rahmat periode 2010-2011. CEO pada PT Elnusa Tbk, anak usaha Pertamina 2011-2014. Selain itu, dia juga pernah menjabat sebagai Senior Executive Vice President pada Bank BNI periode 2015-2016.
Kemudian ditetapkan sebagai dirut holding PTPN III sejak 13 April 2016 sampai dengan saat ini, dan menjadi komisaris utama pada PTPN IV sejak 1 September 2016.
Sebelum di BUMN, karier Elia Massa juga mencorong di sejumlah perusahaan swasta. Pada 2004-2016, tercatat sebagai senior vice president Holding Company PT Jababeka Tbk, CEO PT Pandega Citra Niaga 2006-2010. Selanjutnya, board member as chief management development PT Dharma Henwa Tbk 2007-2009, selanjutnya sebagai penasihat di Benakat Oil Company 2010-2011, dan CEO GMT Kapital Asia 2014-2015.