Kamis 16 Mar 2017 14:09 WIB

Sosok KH Hasyim Muzadi di Mata Jusuf Kalla

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Cawapres Jusuf Kalla (kanan) berbincang dengan mantan Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi (kiri) saat berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Hikam di Depok, Jawa Barat, Jumat 23 Mei 2014.
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Cawapres Jusuf Kalla (kanan) berbincang dengan mantan Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi (kiri) saat berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Hikam di Depok, Jawa Barat, Jumat 23 Mei 2014.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengatakan, Hasyim Muzadi merupakan sosok yang berpendirian teguh tetapi moderat. Selain itu, almarhum Hasyim Muzadi juga mempunyai suatu hubungan sangat erat dengan ulama dunia yang ingin mengkampanyekan atau membawa Islam sebagai agama rahmatan lil alamin.

"Karena itu, di samping juga dalam negeri tentu beliau sangat dihormati di kalangan para ulama," ujar Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Kamis (16/3).

Menurut Jusuf Kalla, almarhum juga merupakan seorang organisator dan pendakwah yang baik serta ikhlas. Jusuf Kalla mengaku sempat menjenguk Hasyim Muzadi di RS Lavalette, Malang pada Januari 2017. Ketika itu, kondisi beliau sudah membaik dan sudah akan dipulangkan ke kediamannya. Namun, beberapa hari kemudian kondisi kesehatan almarhum kembali menurun.

Mantan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama periode 1999-2010 Hasyim Muzadi meninggal dunia sekitar pukul 06.15 WIB di kediamannya di kompleks Pondok Pesantren Al Hikam, Malang, Jawa Timur. Hasyim lahir di Bangilan, Tuban pada 72 tahun silam dan meninggal dunia setelah menjalani perawatan akibat penyakit yang dideritanya. Jusuf Kalla mendapatkan kabar meninggalnya Hasyim Muzadi dari sekretarisnya.

"Setelah Pak Seswapres sampaikan, itu sekretaris saya ke sana, ke Malang, jam 06.00 WIB pagi dia kasih kabar," kata Jusuf Kalla.

Baca juga: PBNU: KH Hasyim Muzadi Bisa Menjahit Persatuan Umat

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement