Kamis 16 Mar 2017 15:34 WIB

Wapres: Hasyim Muzadi Merupakan Tokoh Ulama yang Aktif

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Winda Destiana Putri
Jusuf Kalla
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengatakan, pemerintah turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Hasyim Muzadi. Secara pribadi, Jusuf Kalla juga menyampaikan bela sungkawa yang mendalam.

"Kita kehilangan tokoh atau ulama juga tempat bertanya," ujar Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Kamis (16/3). Jusuf Kalla menambahkan, almarhum Hasyim Muzadi merupakan salah satu tokoh ulama yang mempunyai kelebihan karena aktif di masyarakat.

Jusuf Kalla menyebut, sosok Hasyim Muzadi bukan hanya ulama yang berdiam diri di pesantren saja namun juga ikut terjun berkeliling di lingkungan masyarakat. "Kalau ada apa-apa beliau datangi, dan juga waktu jadi ketua PBNU beliau rajin sekali keliling sehingga bisa terpilih dua kali," kata Jusuf Kalla.

Di era pemerintahan Presiden Joko Widodo, Hasyim Muzadi ditunjuk sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (watimpres). Jusuf Kalla mengatakan, sebagai watimpres nasihat atau usulan disampaikan secara bersama dan tidak perorangan. Selain itu, watimpres membawahi banyak bidang mulai dari politik, keagamaan, dan ekonomi.

Jusuf Kalla berpesan, generasi muda NU diharapkan dapat mengambil teladan mengenai pendalaman keilmuan yang telah diterapkan dari sosok Hasyim Muzadi. Namun, menurutnya, hal yang paling penting yakni generasi muda NU dapat aktif di masyarakat dan juga di berbagai bidang. Jusuf Kalla mengatakan, almarhum Hasyim Muzadi merupakan sosok yang mudah diterima di semua pihak, bahkan di Muhammadiyah pun beliau diterima dengan baik.

"Menurut saya beliau itu mudah diterima semua pihak apakah NU, apakah dengan teman-teman Muhammadiyah, waktu itu yang terbaik menurut saya hubungan NU dan Muhammadiyah, sekarang juga," kata Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla menyebut, almarhum Hasyim Muzadi merupakan salah satu tokoh ulama yang bisa diterima di dunia internasional. Menurutnya, tidak ada ulama di Indonesia yang bisa diterima dengan baik di tingkat internasional seperti almarhum.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement