REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengatakan, pemerintah turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Hasyim Muzadi. Secara pribadi, Jusuf Kalla juga menyampaikan bela sungkawa yang mendalam.
"Kita kehilangan tokoh atau ulama juga tempat bertanya," ujar Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Kamis (16/3). Jusuf Kalla menambahkan, almarhum Hasyim Muzadi merupakan salah satu tokoh ulama yang mempunyai kelebihan karena aktif di masyarakat.
Jusuf Kalla menyebut, sosok Hasyim Muzadi bukan hanya ulama yang berdiam diri di pesantren saja namun juga ikut terjun berkeliling di lingkungan masyarakat. "Kalau ada apa-apa beliau datangi, dan juga waktu jadi ketua PBNU beliau rajin sekali keliling sehingga bisa terpilih dua kali," kata Jusuf Kalla.
Di era pemerintahan Presiden Joko Widodo, Hasyim Muzadi ditunjuk sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (watimpres). Jusuf Kalla mengatakan, sebagai watimpres nasihat atau usulan disampaikan secara bersama dan tidak perorangan. Selain itu, watimpres membawahi banyak bidang mulai dari politik, keagamaan, dan ekonomi.
Jusuf Kalla berpesan, generasi muda NU diharapkan dapat mengambil teladan mengenai pendalaman keilmuan yang telah diterapkan dari sosok Hasyim Muzadi. Namun, menurutnya, hal yang paling penting yakni generasi muda NU dapat aktif di masyarakat dan juga di berbagai bidang. Jusuf Kalla mengatakan, almarhum Hasyim Muzadi merupakan sosok yang mudah diterima di semua pihak, bahkan di Muhammadiyah pun beliau diterima dengan baik.
"Menurut saya beliau itu mudah diterima semua pihak apakah NU, apakah dengan teman-teman Muhammadiyah, waktu itu yang terbaik menurut saya hubungan NU dan Muhammadiyah, sekarang juga," kata Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla menyebut, almarhum Hasyim Muzadi merupakan salah satu tokoh ulama yang bisa diterima di dunia internasional. Menurutnya, tidak ada ulama di Indonesia yang bisa diterima dengan baik di tingkat internasional seperti almarhum.