REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sebagian besar pelaku klithih dan anak nakal berasal dari keluarga bermasalah dan tidak harmonis, padahal keluarga adalah simpul terpenting dalam pertumbuhan seorang anak, kata seorang pakar.
Direktur Youth Studies Centre UGM Muhammad Najib Azca pada Forum Grup Discusion "Peran Generasi Muda dan Masyarakat dalam Mewujudkan Situasi yang Kondusif" di Gedung Unit I Pemkab Sleman, Kamis (16/3), menyatakan di Yogyakarta kasus yang saat ini menonjol adalah klithih atau penganiayaan yang dilakukan anak-anak remaja di jalanan.
"Kasus klithih ini terasa mengkhawatirkan karena berpotensi mengubah wajah Yogyakarta yang selama ini dikenal sebagai kota pelajar, berbudaya, dan ramah sehingga saat ini muncul wacana untuk menerbitkan perda tentang ketertiban sosial atau mengatur tentang kepemudaan," katanya.
Ia juga mengatakan selain penguatan keluarga, unsur terpenting dalam pembangunan pemuda adalah pemerintah dan masyarakat. "Pertama, strategi pembangunan Yogyakarta, termasuk Sleman, harus berbasis lokal berpihak pada kepentingan warga sekaligus merangkul potensi terbaik lokal. Jangan yang hanya menguntungkan segelintir warga, karena akan menghasilkan efek negatif dari mereka yang termajinalkan oleh pembangunan," katanya.